De javu

46 5 0
                                    

Kamar itu terasa kosong, seseorang sedang memperhatikan foto-foto dalam galeri ponsel nya. Mengenang disaat dirinya dan sang mantan masih bersama.

Telfon berdering.

"Lo dimana?" 

"Di rumah."

"Gue liat mantan lo di tempat kalian sering pergi sama Kai. Danau."

Taehyung terdiam.

Tempat itu menjadi tempat yang sering mereka kunjungi saat masih bersama.

Gadis itu, apakah mengingat dirinya saat sekarang pergi dengan cowok lain?

Apakah tidak terbesit perasaan de javu saat  berada di tempat dimana mereka sering bersama?

"Oh." itulah respon Taehyung.

"Tumben lo cuma 'oh' doang?"  tanya Jimin disebrang sana.

"Terus gue harus ngapain? gue harus pergi kesana dan tarik dia pergi dari sana? bawa dia sejauh-jauh nya dari cowok itu dan bilang kalau dia cuma milik gue?" Taehyung ballik bertanya dengan nada yang sedikit emosi.

"Kenapa gak lo lakuin, kalo lo memang masih sayang sama dia?" cetus Jimin.

Taehyung terdiam.

Sungguh, itu keinginan terbesarnya.

Tapi dirinya sadar, gadis itu malah akan semakin membenci nya jika dirinya melakukan itu.

Taehyung ingin sekali bicara dengan Fiera tentang hubungan mereka yang masih tidak jelas.

Taehyung rindu.

****

"Lo pernah kesini gak sebelum nya Fie?" Kai bertanya.

Mereka sedang duduk di kursi pinggir danau.

Gadis itu terdiam, tersenyum miris.

Pernah. sangat pernah, bersama seseorang yang saat ini bukan lagi menjadi kekasih nya.

"Beberapa kali." ujar gadis itu jujur.

"Oh iya? gimana menurut lu tempat ini, menenangkan?" 

Fiera mengangguk.

Dirinya teringat, sering sekali dirinya dan Taehyung ke tempat ini untuk sekedar menenangkan pikiran, mengerjakan tugas. Bahkan hanya untuk melarikan diri dari penat nya tugas-tugas kampus. Banyak memori di tempat ini yang membuat gadis itu sesak.

Seakan seperti memutar film lama, bayangan dirinya bersama Taehyung berputar.

"Ehm Kai..." panggil gadis itu.

Kai menoleh, menatap Fiera dengan bertanya.

"Kita pulang aja ya? gue merasa gak enak badan." ujar gadis itu.

Wajah Kai seketika panik.

"Lo sakit? kenapa lo gak bilang? ayo pulang." 

Cowok itu memegang dahi gadis disebelah nya.

Memang sedikit hangat.

Fiera mengangguk, menyambut uluran tangan yang diberikan Kai.

"Sorry ya, lo lagi banyak pikiran ya? belakangan ini lo benar-benar jadi pendiam Fie." 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DILIGTIS - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang