2004

299 65 8
                                    

Lalu lintas kota Jakarta di siang hari memang sudah tidak bisa dianggap remeh lagi. Kemacetan masih melanda di mana-mana. Membuat suntuk orang-orang yang berpergian di siang hari begini. Termasuk Jihyo dan Jeongyeon yang baru saja selesai makan siang ini. 

"Ji ini tanggal 18 tah?" Tanya Jeongyeon. Jihyo di sebelahnya mengangguk. 

"Waduh muter dong kita" Seru Jeongyeon. 

"Oh iya plat lo ganjil ya"

"Iya nih"

"Ya udah muter juga nggak papa"

"Lo nggak papa telat? Ada janjian sama karyawan nggak?"

"Enggak kok" 

"Gue juga sih... Muter lewat SD dulu mau nggak? Siapa tau ada jajanan gitu" Usul Jeongyeon. 

"Kan PPKM mana ada jajanan"

"Ya udah kalo nggak ada jajanan lanjut balik ke kantor"

"Okelah"

"Nice"

Mobil Jeongyeon segera mengambil jalan berlawanan dari kantor. Membolos sebentar bukan masalah kan?

****

Fortuner doff hitam itu benar-benar berhenti dan parkir di halaman SD Kartika. SD yang merupakan  sekolah lama Jihyo dan Jeongyeon. Tentu saja tempat ini menjadi saksi bisu bagaimana Jihyo kecil dan Jeongyeon kecil mulai bersosialisasi. 

"Kan Jeong nggak ada jajanan" Seru Jihyo seraya membuka masker di wajahnya. Ia rasa tempat ini cukup aman karena tidak ada orang sama sekali. Maklum, sekolah masih dilaksanakan secara daring. Sedangkan guru-guru mungkin sudah pulang sebelum jam makan siang tadi.

"Ya udah liat-liat aja yuk siapa tau ada yang menarik di dalemnya" Ucap Jeongyeon seraya melepas maskernya juga. Dalam hati Jihyo setuju karena jujur saja ia pun penasaran seperti apa mantan SD nya sekarang. 

Kedua insan itu segera masuk dan berjalan menyusuri koridor sekolah. Tidak banyak yang berubah dari sekolah ini. Bangku kayu lusuh itu masih belum di ganti. Hiasan-hiasan dinding karya anak-anak masih tertempel. Lemari yang biasanya berisi peralatan piket itu masih berdiri kokoh di setiap sudut kelas. 

Sepatu Jihyo dan Jeongyeon mengantarkan langkah keduanya menuju kelas 2B.

"Ini kelas kita dulu kan hahaha" 

"Iya"

Tanpa basa-basi Jihyo dan Jeongyeon langsung masuk. Mengamati suasana kelas dengan perasaan yang campur aduk. 

"Gue lupa, tapi kalo nggak salah dulu kita di kelas ini itu tahun 2004 kan ya Ji?"

"Iya, tahun 2004." Sahut Jihyo. Jemari lentiknya sibuk meraba meja kayu lusuh yang ada di hadapannya. 

"Ini meja lo dulu Jeong" Ucap Jihyo. Jeongyeon antusias mendengarnya. 

"Iya kah? Masih ada tandanya ya?"

"Nih masih" Tunjuk Jihyo pada tulisan ceker ayam yang terukir di atas meja. Tulisan itu berbunyi 'Jihyo anak monyet'. Ejekan yang diberikan Jeongyeon untuk Jihyo saat itu. 

"Gue nulisnya pake penggaris besi dulu Ji, jadi awet" Kata Jeongyeon. Jihyo hanya tersenyum samar mendengarnya. Dalam hati ia sedikit menyesal mengapa dulu tidak meninggalkan jejak seperti Jeongyeon juga. 

"Eh ke kelas tiga yuk, kayaknya gue nulis tulisan bagus juga di sana"

"Yuk"

____________
19-07-2021

Irreplaceable (Jeonghyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang