mission? alone

8.9K 593 55
                                    

Jaemin sedang sibuk di basecamp-nya, menyiapkan segala keperluan seperti baju, gunshoot, handglider, dan lain-lain ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Tangan kecilnya meraih ponsel, membaca kata perkata yang muncul disana. Mulutnya mendecih, ponselnya lantas ia banting kasar-di atas ranjang. Si manis itu masih realistis untuk tak merusak barang ketika emosi.

Pesan yang masuk itu dari sang sahabat, atau lebih tepatnya bisa dikatakan sebagai 'partner kerja'. Lee Haechan, teman seperjuangan dalam mencapai visi misi untuk menjadi orang kaya..

—dengan cara mencuri tentu saja.

"Brengsek.. kalau bergerak sendiri mana bisa.." gumamnya. Jaemin menggigit kuku jarinya, sebuah kebiasan buruk kala ia bingung.

Ponselnya ia raih, untuk mendial nomer seseorang.

"Ya! Lee Haechan bodoh. Kenapa kau menolak job kali ini!"

"Apasih! Ya karena aku tidak mau makanya kutolak." Balas Haechan dari seberang sana dengan nada tak kalah menyolot.

"Maksudku, ini tidak biasanya. Kali ini targetnya keluarga bangsawan. Kau tau apa yang bisa kita dapatkan jika berhasil?" Ucap Jaemin, setengah negosiasi.

"Oiya?"

Jaemin mengangguk-lucu, tak menyadari jika sang lawan bicara tak dapat melihatnya.

"Umm.. tidak. Aku tetap tidak mau."

"Waeee? Ayolah kali ini hadiahnya gila, tapi resikonya besar. Aku bisa mati kalau bergerak sendiri." Ucapnya frustasi. Si manis menghentak-hentakkan kakinya di lantai.

"Katakan alasan logis kenapa kau menolak job ini." Lanjutnya kemudian.

"Itu.. emm.. untuk apa aku harus menjawab pertanyaanmu."

Jaemin mengernyitkan dahinya, jawaban ragu-ragu dari sang sahabat sedikit membuatnya curiga.

"Well.. begini Nana. Aku akan membantumu sedikit. Hanya sedikittt sekali. Mungkin aku akan membantu mengacaukan sistem cctv dan memandu perjalanmu. Sisanya kau yang harus bergerak sendiri."

Jaemin tersenyum sumringah mendengar ucapan sang sahabat.

Tak apa, sudah cukup membantu meskipun tak banyak. Kelemahan Jaemin ada pada sistem dan perangkat komputer—hei ia mahir dalam fisik namun jika berkaitan dengan software dan lain-lain. Maaf saja Jaemin menyerah. Maka dari itu ia sangat membutuhkan Haechan untuk misinya.

Kapasitas otaknya hanya cukup untuk mengatur strategi kabur, bukan bermain dengan perangkat lunak..


...



H-1 hari misi Jaemin baru menyadari jika mansion targetnya bukanlah mansion biasa. Publik mengatakan bahwa rumah besar itu merupakan rumah pemilik bangsawan keturunan inggris, yang gelarnya pun bukan dari golongan kasta bawah.

Keluarga Nostrade, dikenal sebagai pemilik perusahaan elektronik terbesar di Inggris. Pusatnya berada di kota London, namun memiliki cabang yang tersebar di beberapa negara termasuk salah satunya adalah Korea Selatan.

Dalam mansion itu tersimpan berlian asli pemberian Ratu Elizabeth di abad 20. Karena kehebatan dan kekuatan Nostrade yang secara tidak langsung membantu perekonomian Inggris, Ratu tak ragu memberikan sesuatu sebagai bentuk apresiasi.

Dan berlian itulah yang menjadi target pencurian Jaemin besok..

Si manis itu mengetuk-ngetuk telunjuknya di atas meja. Tak salah jika resiko atas pekerjaan ini sedikit berbeda dari kemarin. Biasanya ia hanya akan menemukan permasalahan seperti penjagaan, dan sistem cctv yang rumit.

𝓟𝓻𝓮𝓽𝓽𝔂 𝓣𝓱𝓲𝓮𝓯  | Nomin 🔞 FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang