01

3.1K 340 17
                                    


...







Sejak kecil, Jennie Park adalah anak yang cukup aktif dan ceria memiliki pengaruh positif dimana pun ia berada. Gadis kecil yang memiliki mata kucing itu sering mendapatkan apa yang ia inginkan sejak dulu. Kakek Park atau bisa dipanggil Jhonson Park itu selalu memenuhi kebutuhan dan keperluan nya.

Sebelum sebuah masalah besar terjadi. Jennie melihat ibu dan ayahnya bertengkar hebat saat usianya baru menginjak lima tahun beberapa minggu lalu. Hal yang cukup membuat Jennie kecil ketakutan dan selalu memikirkan apa yang dia lihat dan dengar saat itu.

Mulai dari sana, Keluarga harmonis mereka semakin berantakan. Ayahnya, membawanya tinggal di Mansion Park bersama kakek dan pergi begitu saja dengan alasan bahwa ada sesuatu hal yang harus di urus. Jennie yang sangat polos pun hanya mengangguk dan terus menunggu.

Bertahun tahun, ibunya tidak pernah datang menemuinya dan mengunjungi nya barang sekalipun. Meski begitu, Jennie tetap tidak menyerah untuk menunggu. Beberapa kali, ia juga mendapatkan telepon dari sang ayah dan bercerita panjang soal keseharian mereka.

Sebab Jennie itu sangat dekat dengan ayahnya. Bercerita dengan ayah akan lebih seru san menyenangkan dari pada ibunya sendiri. Karena ibunya adalah sosok wanita yang suka mengomel bahkan tidak menyukai jika Jennie terlalu banyak berbicara.

Bertahun-tahun lamanya setelah menunggu sampai akhirnya Jennie berada di titik terendah dimana ia sudah menutup diri dan tidak mau menunggu siapapun lagi. Dia menjadi gadis yang pembangkang dan suka semaunya sendiri.

Jennie mempunyai kenangan banyak bersama ayahnya sejak kecil. Bahkan sampai sekarang dia menerima begitu ketulusan dari ayahnya meski sepanjang pertumbuhan nya, beliau tidak pernah datang mengunjungi nya. Ia selalu mengagumi ayahnya sejak kecil.

Perceraian itu membuat Jennie menjadi down. Di usia nya yang saat itu menginjak sembilan tahun, ia sudah mengerti apa penyebab dan bagaimana hubungan orang tua nya. 

"Jennie-ya, mau eskrim? Appa akan membiarkan mu memakan sepuasnya hari ini".

Jennie tersenyum senang setiap ayahnya menawarkan hal yang menggiurkan seperti itu, memikirkan bahwa dia memilih ayahnya yang bahkan bisa melakukan apapun yang membuatnya bahagia.

Jeffrey Park— sudah terhitung sembilan tahun berada di luar negeri karena bisnis yang sangat sukses disana. Jennie bisa mengetahui itu karena kakek selalu menanyakan kabar pada ayahnya.

Semakin dewasa Jennie menjadi sosok wanita yang tegas dan dingin. Dia tidak peduli dengan semuanya begitu mengetahui bahwa ayahnya telah menikah dengan wanita luar negeri dan hidup bersama. Itu membuatnya sakit hati. Orang yang ternyata menjadi panutan sekaligus hero baginya kini sudah bahagia bersama orang lain.

Pada akhirnya, yang berjanji untuk selalu bersama nya  kini pergi dan meninggalkannya seperti ibunya. Jennie merasa hancur.

Ia pernah mendengar ucapan ayah dirinya ketika mereka sedang makan malam bersama sebelum Jeffrey memutuskan untuk berangkat ke luar negeri.

'Nak, Kau harus ingat. Bahwa kau memiliki orang tua yang hebat. Aku menyayangimu sebagai anakku. Kau satu satunya yang bersamaku. Jadi, Jangan berpikiran pendek dan merusak dirimu sendiri dengan hal hal yang tidak berguna seperti yang dilakukan oleh orang orang diluar sana. Kau harus bahagia nak, Carilah kebahagiaan mu. Berhenti bermain main lagi mengerti? Maafkan ayah atas segalanya'

JEΠΠIE PARK✔Where stories live. Discover now