282828

3K 392 113
                                    



Halo, aku Roséanne Park.


Orang-orang memanggilku Rosé, Rosie, Cantik, si Manis, princess. Panggilan paling terakhir dilontarkan kakak laki-lakiku sejak aku masih kecil, katanya aku cantik, katanya aku yang paling ia sayang, katanya aku satu-satunya, katanya.

Aku pikir itu bohong.

Aku menyadari sesuatu.


Umurku 10 tahun saat hampir mati kelaparan saat dikurung di kamar oleh ibuku.

Dan umurku 13 tahun saat ibuku ditemukan sekarat di dapur dengan lebam menghias tubuhnya tepat setelah aku pulang kelas ballet.

Umurku 15 dan Kakakku 21 tahun saat aku melihatnya menikam ayah di kamar. Darah Ayah terciprat ke wajahku, setelah itu tangan Kakak yang penuh darah memdekapku.


—oke, aku tahu kalian mungkin tidak ingin mendengar kisah hidupku setelah apa yang aku lakukan pada si Tikus Berbadan Kekar itu, tapi tetaplah di sini sebentar—



Saat itu aku bertanya, "kenapa kakak membunuh Ayah?" Tapi Kakak hanya menangis sambil menatap wajahku yang penuh lebam.

Beberapa minggu setelah itu, tepatnya setelah kasus pembunuhan Ayah ditutup karena Kakak membayar pelaku palsu, aku mengetahui: Ayah berselingkuh. Itu alasan pertama, alasan kedua adalah karena Ayah memukul ibu dan aku.

Semua yang kukatakan pada Jeffrey benar adanya: aku dikurung, hanya boleh makan salad, dipukuli, dan dilecehkan. Tapi ada satu yang Jeffrey tidak tahu: Kakak membunuh Ayah karenaku, dan aku merasa luar biasa spesial setelah itu.

Selama ini aku berpikir Kakak tidak menyayangiku karena dia hanya mengungkapkannya dengan kata-kata dan sebuah pelukan. Aku pikir itu tidak cukup, sampai melihatnya menikam Ayah yang sering memukuliku.

Itulah bentuk cinta.






Umurku 17 tahun saat aku mengetahui dengan siapa Ayah berselingkuh; wanita bermarga Anderson. A fucking married woman. Dan ternyata dia memiliki seorang putra yang seumuranku.

Darimana aku mengetahui ini? Kakakku membuntuti mereka berdua, mengambil beberapa foto juga. Aku melihat hasil fotonya, cocok dengan wanita yang pernah datang ke sekolah sebagai pertanggungjawaban atas kejadian dimana Jeffrey membawa seekor tikus mati yang membuat kelas sejarah menjadi riuh—tikus itu terlempar kesana-kemari dan berakhir di wajah seorang guru yang langsung pingsan.

Jeffrey Anderson menjadi buah bibir di koridor selama 2 minggu. Ada yang bilang bentuk mayat tikus mati yang ia bawa aneh karena dibunuh menggunakan jarum pentul, ada yang bilang ibunya datang hanya untuk memberikan surat pernyataan bahwa Jeffrey Anderson bukan lagi tanggungjawabnya, ada yang bilang secara orangtua Jeffrey Anderson bercerai karena sang Ibu malu memiliki anak sepertinya, ada yang bilang Jeffrey Anderson adalah psikopat gila.

Reputasinya buruk, sangat buruk sampai dimana aku penasaran dan berakhir duduk di hadapannya dengan telapak kakiku berada di antara dua paha itu, wajahnya memerah seperti bocah sekolah dasar bodoh, tapi aku suka wajahnya, jadi aku mengajaknya berkencan.



Itu buruk.

Sangat buruk, kalau boleh jujur.




Dibanding psikopat gila, dia lebih mirip pria polos yang tidak pernah disentuh wanita—well, tipe polos yang lebih 'pedas', and I'm not complaining.

𝐖𝐞𝐢𝐫𝐝𝐨𝐬❜🪵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang