[08]

4.1K 683 57
                                    

Haresa menunggu kedatangan Soobin di teras rumah tante Shim. Sementara, Jake cuma bisa mengawasi Haresa dari jendela rumah. Jake sebenarnya agak kesal lihatnya, Haresa tuh benar-benar bucin, rela tidak sarapan demi menunggu Soobin. Jake mau ngadu ke mamahnya tapi takut terlalu kekanak-kanakan.

"Ayo res naik," ucap Soobin yang baru saja tiba untuk menjemput Haresa.

Jake yang melihat mereka bersiap-siap untuk berangkat, langsung mengikutinya persis seperti penguntit.

Di perjalanan, Haresa dan Soobin sama sekali tidak menyadari jika sedang diikuti oleh Jake, mereka terlalu asik mengobrol bersama.

Jake makin lama makin kepanasan lihat kedekatan mereka, akhirnya ia memutuskan untuk mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi sampai mendahului Soobin.

"Buset itu siapa pagi-pagi udah ngebut aja?" tanya Soobin yang heran.

"Emang aneh anak sekolah jaman sekarang, dikasih umur panjang malah pengen cod-an sama ajal" sambung Haresa.

__

"Makasih Subin tumpangannya" ungkap Haresa yang baru saja tiba di sekolahnya.

"Sama-sama, gue cabut ya, bye guys!" seru Soobin.

"Bye! Hati-hati!"

Setelah Soobin pergi, Haresa berjalan menuju kelasnya, namun beberapa saat kemudian ia tak sengaja berpapasan dengan Jake, "hai Jake!" sapa Haresa.

Jake nyelonong saja, ia tak merespon Haresa.

"Ish, nyebelin banget malah dikacangin" cibir Haresa.

Jake tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu memanggil nama Haresa "tunggu!"

Haresa melihat ke arah Jake setelah itu. Tapi, Jake malah terlihat sedang ragu untuk bicara.

"Apa si Jake?!"

"Itu, nanti pulang sekolah bareng gue aja."

"Lo dari kemarin kenapa si?! Ngajak bareng mulu. Abis keracunan fisika atau gimana?!"

"Ah tau ah giliran gue ada niat baik malah begitu."

"Ya abisnya aneh."

Jake langsung pergi meninggalkan Haresa, sebal banget rasanya. Pagi-pagi udah kepanasan, terus diburuk sangakin mulu. Mau menyelam ke laut kutub Utara aja, biar adem lagi.

"Ayo anak-anak kumpulkan tugas matematika yang kemarin!" ujar guru yang sedang mengajar di kelas Haresa.

Haresa membuka tas untuk mengeluarkan bukunya "b-buku matematika gue, ketinggalan. Mati gue."

Satu persatu murid mengumpulkan tugasnya, sedangkan Haresa tidak. Takut banget rasanya, kenapa harus pas pelajaran Pak Namjoon. Dia kan, guru killer. Siap-siap kena hukuman aja.

"Res, lo kenapa?" tanya Jay yang melihat wajah panik Haresa.

"Buku gue ketinggalan."

Jay tertawa, "kok bisa? Sunghoon aja yang tukang ngebug nggak pernah lupa bawa buku loh."

"Apaan si? Bawa-bawa nama gue" sambung Sunghoon tiba-tiba.

30 Days with Jake✔️Where stories live. Discover now