Chapter 5

1.6K 183 12
                                    

Present day...

Bruummm~

Mobil mewah berwarna metalic itu memasuki kediaman keluarga Kim dengan pelan. Seorang namja dengan wajah tampan mengemudikan mobil itu dengan hati-hati kemudian menghentikanya tepat di pintu depan. Dengan gentle pria itu keluar dari mobilnya kemudian membukakan pintu mobilnya yang lain agar pasanganya dapat keluar dengan nyaman.

Srakk

Sosok cantik berkulit putih itu keluar dari mobil itu dengan senyum di wajahnya. Hatinya berdesir hangat ketika menerima perlakuan manis dari namja tampan itu. Keduanya saling melemparkan senyum kemudian berjalan beriringan memasuki rumah mungil itu.

"Jaejoongie~"

Seorang yeoja paruh baya langsung menyambut mereka dan memeluk Jaejoong dengan erat. Wanita itu adalah isteri pamanya yang baru saja dinikahinya beberapa tahun yang lalu.

"Apa kabar bibi?"

"Baik sayang...baik sekali. Kenapa kalian lama sekali eoh? Aku dan pamanmu mulai kelaparan menunggu kalian"

"Ah...maafkan kami bibi, aku tadi mampir ke toko buku sebentar. Tapi aku menghabiskan terlalu banyak waktu disana. Mianhamnida..." namja cantik itu merasa bersalah.

"Tidak eomma, sebenarnya aku tadi juga mengajak Jaejoong untuk pergi menonton film. Jaejoong sempat menolak tapi aku memaksanya. Jadi kami datang terlambat, semuanya salahku eomma, jangan memarahi Jaejoong" Dongwan mencoba membelanya.

"Aigooo baiklah baiklah. Kalian tidak bersalah, lupakan saja ucapanku tadi. Tidak biasanya kau mau membela seseorang di depan eomma Dongwan-ah. Tapi untuk Jaejoong kau mau melakukanya. Apakah telah terjadi sesuatu di antara kalian?" yeoja itu menggoda anaknya.

Pria tampan berumur 32 tahun itu tersipu malu dan memandang Jaejoong dengan takut-takut. Sedangkan Jaejoong sendiri terlihat kaget dengan pernyataan bibinya. Beberapa minggu ini mereka memang menjadi lebih dekat karena urusan kantor. Selera mereka juga mirip satu sama lain, baik itu makanan, hobi,film dan beberapa hal lain sehingga membuat keduanya merasa nyaman satu sama lain.

"E-Eomma!" namja tampan itu menegur ibunya.

"Ah mian Jaejoong-ah, aku jadi melantur kemana-mana. Kajja masuklah, bibi sudah menyiapkan banyak makanan untuk kalian. Pamanmu sudah menunggu di dalam"

Yeoja itu tersenyum jahil melihat wajah pucat puteranya dan menemani mereka menuju ruang makan. Jaejoong memeluk pamanya kemudian duduk di sebelah namja tua itu. Bibinya dengan bersemangat segera mengeluarkan makanan-makanan yang telah dimasaknya. Yeoja itu kemudian mengambilkan piring untuk Jaejoong dan mengisinya dengan berbagai macam lauk. Dongwan juga membantu ibunya dengan mengambilkan Jaejoong minuman.

Keluarga kecil itu akhirnya menyantap makan malam mereka dengan santai. Sesekali mereka berbincang mengenai kehidupan mereka di Amerika dan rencana mereka untuk menetap di Korea.

"Amerika memang negara yang bebas dan modern. Tapi aku sudah tidak betah tinggal disana" cerocos bibi Kim.

"Bagaimanapun juga kita ini orang Korea. Tapi disana setiap hari aku harus makan dengan roti. Tidak ada nasi, tidak ada kimchi. Begitupun juga dengan keluarga, semua orang ada disini. Selama tujuh tahun kami tinggal disana...semuanya bagaikan di neraka. Jika saja kakekmu tidak-"

"Yeobo!"

Tuan Kim menghardik isterinya yang mulai melewati batas. Yeoja itu terlihat malu dengan perilakunya sendiri kemudian meminta maaf pada Jaejoong. Jaejoong hanya tersenyum menanggapinya kemudian melanjutkan acara makan malam mereka. Tuan Kim terlihat masih marah dengan perilaku isterinya tersebut dan memandangnya dengan dingin. Pria tua itu berusaha mencairkan suasanya dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang perusahaan mereka.

TROUGH THE NIGHT {COMPLETE}Where stories live. Discover now