Bebas

105 12 0
                                    

"Bun... ayolahh"

Sang ibunda memutar matanya malas mendengar rengekan putra satu satunya sejak pagi buta. Sejak tadi tangannya sangat pegal karena di gelayuti putra manja nya itu.

"Tetep ikut hyungwon. Lagi pula umurmu itu makin nambah kamu harus nikah,  kalo ga diginiin kamu ga akan nikah" perkataan ibunya membuat hyungwon sang putra merengut di sofa

"Hyungwon kan bisa cari sendiri bun, hyungwon pasti nikah gaakan engga"

"Kamu juga ngomong begitu setiap tahun"

Skakmat. Tidak ada kata kata yang keluar dari mulut hyungwon lagi untuk membantah ibunya.

"Bunda jodohin kamu juga buat kebaikan kamu, gini gini calonmu bunda seleksi semua ga ada yang kelewat" sang anak masih diam ditempatnya

"Lagi pula, kamu pasti suka sama calonnya"

Sang ibu mengusap kepala putra nya dan meninggalkan dia sendiri di sofa ruang keluarga.

Perkenalkan chae hyungwon, 31 tahun. Bekerja sebagai arsitek, masih single tentunya. Berkali kali dikenalkan dengan orang lain tapi tetap tidak tertarik. Katanya 'tungguin aja nanti juga dateng yg cocok'

Mungkin ini adalah akhir dari kisah nya melajang. Hari ini dia akan bertemu calonnya, iya perjodohan di era millenial.

Dengan setelan semi-formal memakai kemeja putih yang digulung, celana jeans biru dan jam tangan nya sebagai aksesoris. Jangan lupakan rambut hitamnya yang dinaikkan menampilkan wajah tampan nya

"Ayo berangkat"

Sepanjang perjalanan ia hanya diam dan berpikir, seperti apa rupa orang yg akan dijodohkan dengannya, bagaimana sifatnya, bagaimana keluarganya, apa dia akan menerima perjodohan ini, dan banyak pertanyaan lainnya







__________








Sesaat hyungwon dan ornag tuanya turun dari mobil mereka sudah disambut hangat. Ada sepasang suami istri dan seorang wanita dengan dress selutut, mungkinkah dia?

"Bagaimana perjalanan kesini? Gak susah carinya kan?" Ibu dari keluarga 'jodohnya' memulai percakapan terlebih dahulu

"Gak kok, langsung ketemu juga"

"Anakmu ganteng banget loh, arsitek pula kan" hyungwon tersenyum ramah saat dipuji

"Ah terimakasih tante"

"Putrimu ini loh cantik juga kok, mirip banget sama kamu" yang dipuji hanya tersenyum manis

"Ah iya hyungwon, gausah panggil tante lagi ya? Mama aja biar terbiasa" senyum canggung tercetak di wajah hyungwon

"A-ah iya mama...?"

Selama percakapan basa basi itu hyungwon hanya diam sesekali menanggapi, begitu pula wanita di hadapannya. Justru dia terlihat khawatir sambil sesekali melihat ke arah tangga

"Minah, panggilkan adikmu. Suruh dia turun" minah -wanita yang duduk dihadapan hyungwon- mengangguk dan segera naik ke lantai 2

Hyungwon kira hanya dia anak tunggal sama sepertinya, ternyata dia punya adik. Jujur saja hyungwon lebih penasaran dengan adiknya. Jika kakaknya secantik itu adiknya juga tidak jauh berbeda bukan?

"Ahh ini yang namanya minhyuk"

Melihat bundanya menengok kearah lain membuat hyungwon ikut penasaran dan melihat siapa yang datang.

'Is he real?'

Benar dugaannya, dia sama cantiknya dengan sang kakak. Meskipun dia adalah pria namun tak bisa hyungwon pungkiri kalau dia benar benar cantik. Bahkan untuk seukuran laki laki wajahnya sempurna, cantik dan tampan bersamaan.

Halcyon sempiternal [hyunghyuk] ON HOLDWhere stories live. Discover now