15

1.3K 161 4
                                    

•••
Ni-ki merenung sendiri di depan api unggun yang sudah ia buat.

Setelah makan malam tadi mereka memutuskan untuk membuat api unggun besar, mustahil memang karena banyak angin..

Tapi entah kenapa angin malam ini terasa tak begitu kencang.

"Gue ngelakuin kesalahan apa, sih?"-Ni-ki menghela nafas nya selagi matanya masih terpejam

Pasal nya sejak datang ke gunung 'sunghoon' hanya menjawab singkat dan berusaha menghindar dari nya.

Ni-ki benar-benar sudah jatuh cinta kepada 'sunghoon' .

Jatuh ke dalam pesona 'sunghoon' yang lembut, ceria dan selalu memberikan perhatian kepada nya.

Ni-ki tak ingin kehilangan 'sunghoon', ia akan melakukan apapun untuk membuat 'sunghoon' bahagia, tidak bisa hidup tanpa 'sunghoon'.

Itu kenyataan.

"Lagi ada masalah cerita aja, walaupun gue ga bisa kasih saran, tapi kan lumayan lo ga nanggung sendiri."-Daniel tiba-tiba datang dan duduk di samping Ni-ki

"Lo tau kan Niel, gue sayang banget sama sunghoon."Ni-ki membuka mata nya

"Satu kota juga tau jir."-Daniel

"Gue takut dia cuma terpaksa mau sama gue karena kasian."-Ni-ki menertawakan diri nya sendiri

"Keknya sih enggak ya, gue bisa liat dari matanya kalo dia bener tulus sayang sama lo."-Daniel

"Kalo memang gitu ya udah, lo cari yang lain aja, walaupun lo jelek gini tapi banyak yang ngantri kok."-Lanjut Daniel

Ni-ki tertawa mendengar ucapan Daniel,

Ia juga mau, tapi tak semudah itu melepaskan cinta pertama nya.


"So?sapa yang mau cerita atau mengeluarkan suara hati deluan?"- Jungwon mengangkat tangan nya dan menatap teman-teman nya yang hanya menghindari kontak mata nya

"Ck! Yo dah gue."-Jungwon meminum minum nya

"Emm gue cuma mau bilang makasih sama lo semua, kita ngelewatin 3 tahun sama-sama walaupun gue juga cape sama kelakuan lo pada. Gue juga ga nyangka bet kita bener-bener lulus dan memilih jalan masing-masing."jungwon menggosok kan tangannya di depan api unggun

"Mungkin....mungkin gue bakal lanjut kuliah di Australia."-Lanjut jungwon tersenyum

"Beneran?"-Sunoo tampak senang dan sedih di saat bersamaan

"Umm."-Jungwon mengangguk

"Dih lo kok ga bilang? Lo bilang lo bakal sama gue, di Amerika."-Daniel menatap jungwon

"Sorry niel, gue ga bisa bantah perintah Appa."-Jungwon menundukkan kepalanya

"Ah elah, mana gue udah daptar ini, rese bet lo won."-Daniel melempar batu kecil ke sembarang arah

"Minimal buat lo mandiri lah goblok"-Ni-ki

"Iya sih setuju, kamu selalu bergantung sama jungwon."-Sunoo mengangguk

"Ga asik lo pada, bodo ah gue mo cabut aja terus ikut lo"-Daniel

"Ga bisa gitu lah oon, point lo bakal berkurang."-Ni-ki menjitak kepala Daniel

"Peduli? ga lah, lewat belakang kan bisa."-Daniel tersenyum miring

Yang lain hanya menggeleng kepala nya,

"Lo pada masih inget pertama kita ketemu ga? asli kocak bet."-Daniel tertawa nyaring

"Parah sih, gue kalo jadi lo won udah gue geprek, sumpah."-Ni-ki ikut tertawa

Fate?||Jakehoon-SunkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang