Miskomunikasi

686 107 24
                                    

SZA - Hit Different ft TY Dolla $ign

•••

Sudah beberapa hari ini komunikasi antara ia dengan kekasihnya tidak berjalan lancar. bukan terlalu menuntut, namun terakhir kali ia menghubungi kekasihnya, kekasihnya bertingkah seperti bukan Bian yang ia kenal.

Mungkin, mungkin kekasihnya hanya sibuk dengan tugas kuliah namun apa tidak bisa untuk memberi kabar terlebih dahulu? Dirinya sudah beberapa kali menelfon ataupun mengirim pesan pada Bian namun hanya balasan singkat yang ia terima.

“Nanti aku telfon balik.” Atau “Maaf ya gak sempet bales chat kamu.” Tanpa menyertakan alasan yang jelas.

Dia hanya khawatir dan ingin mengetahi kabar Bian, udah itu aja. Ingin menanyakan pada teman-teman kekasihnya pun rasanya terlalu sungkan karena yeah, mereka baru beberapa hari tidak saling berkomunikasi takutnya tindakannya malah menganggu teman-teman Bian.

“Kenapa kak? Murung banget kamu?”

Kepalanya menoleh kala suara sang ibu terdengar, membuat ia tersenyum paksa agar ibunya tidak terlalu khawatir padanya.

Dirinya menggelengkan kepalanya pelan. “Gak apa-apa bu.”

“Itu mandengin ponsel terus, kenapa? Lagi berantem sama si cantik?”

Chandra terkekeh mendengar panggilan Bian dari ibunya, namun tak menyangkal karena itu benar adanya. “Gak apa-apa bu beneran deh, Bian cuma lagi susah dihubungin aja.”

“Wah selingkuh itu pasti.”

Celetukkan dari bapaknya membuat Chandra mengusap dadanya, bersabar. “Apa sih pak dateng-dateng mulutnya jahat banget.”

“Loh iya biasanya yang selingkuh kan kayak gitu pasti.”

Ibu yang mendengar segera memukul bahu sang suami, keterlaluan sekali bicaranya pada anaknya yang sedang meng-galau. “Udah gak usah dengerin omongan bapakmu.”

“Lagi sibuk bikin tugas kali kak, udah gak usah dipikiran nanti juga si cantik ngasih kabar kok ke kakak.” Lanjutnya.

“Tapi bikin kepikiran.” Gumamnya.

“Udah sana main kamu, malam minggu kok malah nge-galau.” Chandra hanya melirik sinis ke bapaknya.

Yeah, mungkin kekasihnya hanya sedang sibuk dengan tugasnya. Berharap semoga saja besok ia bisa kembali menghubungi Bian.



•••




“Mau pesen apa?”

Si mungil mengerucutkan bibirnya sembari matanya melirik sana-sini, mencari menu pilihannya untuk menjadi santapannya malam ini.

Btw, si mungil itu Bian. Dirinya tengah berada di café termpat kak Namira dan yeah pada malam hari. Tumben dia diizinkan keluar malam-malam? Jawabannya ada pada keberadaan laki-laki dengan perawakan tinggi namun tidak setinggi kekasihnya itu disampingnya.

“Gue ice americano sama cheesecake aja deh.”

“Yakin? Lo gak suka manis-manis deh seinget gue.”

Bian berdecak kala mendengar itu. “Makanya gue pesen americano.”

Jeffrey, pria yang sedari tadi memandang ke arah si mungil hanya bisa menganggukkan kepalanya, dan memberikan kartunya untuk membayar pesanan mereka. Lalu keduanya berjalan menuju tempat duduk kala pesanan mereka telah siap. Dengan Jeffrey yang memegang nampan berisi pesanan mereka tentu saja.

SERENDIPITY ; Chanbaek LokalWhere stories live. Discover now