Bersama Selamanya

57 14 3
                                    

            Jagad media dihebohkan dengan menghilangnya member boyband Bermuda, Vernon. Visual sekaligus member termuda dari grup beranggotakan tiga orang itu, terakhir kali terlihat bersama dua anggota yang lain usai melakukan fanmeeting. Agensi berusaha menenangkan para fans dengan mengerahkan aparat kepolisian, untuk melakukan investigasi secara terbuka.

            Karena hal itu seluruh kegiatan boyband Bermuda terpaksa dihentikan. Ibunda Vernon yang sedang berada di Amerika bahkan langsung kembali, begitu mendengar kabar putra tercintanya menghilang. Menangis dipelukan Kevandra—pemimpin Bermuda—yang hanya bisa menepuk bahu wanita itu.

            Apartemen yang menjadi tempat tinggal anggota Bermuda adalah tempat pertama yang polisi geledah. Namun, tidak ada satu hal pun yang bisa dijadikan petunjuk. Kamar Vernon masih rapi seperti biasanya. Semua tersusun rapi. Begitupun dengan kamar Kevandra juga Alaskar.

            “Bisa kalian ceritakan kronologi sebelum saudara Vernon menghilang?” pinta polisi. Ia duduk berseberangan dengan Alaskar yang sama-sama menggunakan single sofa. Sementara sofa panjang di isi oleh Kevandra dan juga pihak keluarga Vernon—ayah, ibu dan juga adik perempuannya.

            “Saat itu kami baru saja pulang setelah melakukan fanmeeting. Seperti biasa kami langsung masuk kamar untuk membersihkan diri dan beristirahat. Setelahnya aku menyiapkan makan malam. Namun, sejujurnya hari itu dia terlihat aneh,” ujar Alaskar, ia teringat pada malam di mana mereka berkumpul bertiga di sini—tempat saat ini mereka duduk. Kevandra akan selalu menempati sofa panjang, memenuhinya dengan dirinya sendiri. Ia duduk di sofa yang saat ini ditempati polisi itu, sementara sofa yang saat ini ia duduki akan selalu menjadi milik Vernon.

            “Aneh? Bisa Anda ceritakan keanehan apa itu?”

            Alaskar masih terhanyut dalam memorinya dan Kevandra yang menggantikannya untuk menjawab, “Vernon bilang ingin keluar dari Bermuda.”

            Jawaban itu mengejutkan si polisi dan keluarga Vernon. Mereka sontak melemparkan pandangan tidak percaya pada Kevandra. Tidak pernah ada berita atau bahkan isu kalau Bermuda sedang mengalami masalah. Lantas kenapa?

            “Kami sedikit bertengkar malam itu. Untukku yang dipercayai menjadi pemimpin Bermuda, kakak dari Alaskar dan Vernon. Rasanya sangat menyakitkan kala dia mengatakan itu. Mengingat bahwasanya kami pernah berjanji untuk tetap bersama sampai akhir. Jadi yang aku inginkan hanya kami tetap bertiga apapun yang terjadi. Saat semua mulai terasa kacau, aku memutuskan untuk ke kamar agar tidak terjadi keributan lebih. Merenungkan kesalahan yang mungkin kulakukan hingga dia ingin pergi,” ujar Kevandra, ia menatap polisi itu dengan kosong lantas berpindah pada Alaskar yang tidak bergerak sedikitpun dari sofanya. “Saat pagi Vernon sudah tidak ada.”

            “Berarti saudara Alaskar yang terakhir kali bersama saudara Vernon? Apa yang terjadi setelah saudara Kevandra masuk ke kamarnya?”

            “Tidak ada, dia hanya pergi,” jawab Alaskar, ia menunduk mengusap sofa kesayangan Vernon. “Aku hanya berharap dia selalu di sini, tidak pernah pergi.”

            Semua orang yang mendengar itu ikut merasa sedih. Kevandra bahkan langsung menghampiri. Tangannya merentang memeluk tubuh besar Alaskar sekaligus sofanya. Sesekali menepuk-nepuknya.

            “Aku juga benar-benar berharap dia tidak akan pernah meninggalkan kita,” lirih Kevandra. Air mata lolos membasahi kedua pipinya. Ia membenamkan wajahnya pada bahu Alaskar dan tersenyum tipis.

Bersama SelamanyaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ