Oneshoot/Doujinshi Takemichi Harem
All (Seme) Takemichi (Bottom). Nanti akan di selipkan Shipper tokoh lain,
FUJOSHI!
Yang tersesat atau tidak suka tidak usah dibaca. Tinggal keluar, Klik, udah!
(16+)
Summary : Takemichi menatap ayah tirinya yang kini asyik mengelus perut datar milik ibunya. Takemichi tidak mengerti, kenapa sang ibu bisa-bisa nya menikah lagi setelah kematian Chifuyu Matsuno, ayahnya 4 bulan yang lalu.
Sumpah, sebenarnya ini ada yg harus diperbaiki. Tapi saya malas utk memperbaiki -_-
Warning⚠️ : Toxic! Yang belum move on dari chapter sebelah, bisa merenungkan diri sebentar baru memasuki chapter baru.
[Stepfather x Stepson]
Peringatan 🔞 Dibawah umur 17 tahun dilarang membaca cerita ini. Saya tidak bertanggung jawab tentang anda jika membaca cerita ini di umur segitu.
Oke, next!
Disini, aku buat marga Takemichi menjadi Matsuno, ya! Dan Takemichi terlahir dengan rambut pirang.
Oke, bye..bye...
----------------------------
Hanagaki Takemichi. Pemuda ceroboh yang sayang nya manis itu menatap malas kearah panggung yang kini ditempati oleh seorang wanita yang sudah berumur tapi tetap cantik itu, bersama seorang pria berambut pink? Apapun itu namanya, Takemichi menatap malas kearah pengantin yang tengah melangsungkan pernikahan.
Ia menguap malas.
Pengantin wanita itu adalah ibunya. Tachibana Hinata, ah tidak... Matsuno Hinata menikah dengan seorang pria yang mungkin segera lagi akan menjadi ayah tirinya, Akashi Haruchiyo. Tak lama lagi, namanya pun akan berubah menjadi Takemichi Akashi.
Ia sama sekali tidak mengerti. Sambil menatap Sanzu, si ayah tiri yang mengelus perut ibunya dengan lembut. Ya, ibunya menikah dalam keadaan hamil kedua. Tenang, itu masih anak dari Hina dan Chifuyu Matsuno.
Ayah kandungnya itu meninggal 4 bulan yang lalu karena kecelakaan. Kecelakaan lalu lintas yang membuat ayahnya sempat mengalami koma selama 6 hari, lalu menghembuskan nafas terakhir nya.
Ia dan ibunya sempat merasa shock. Terutama sang ibunda yang hampir tiap hari berkurung didalam kamar, meratapi nasib dan kesedihan kala suaminya meninggalkan dirinya bersama dengan Takemichi.
Oh, ayolah. Takemichi bisa menjaga sang ibunda di usia segini. Usia Takemichi itu sudah 14 tahun, dan tak lama lagi akan naik menjadi 15 tahun. Tapi, Hina tetap mengganggap kalau Takemichi masih berupa anak kecil.
K
alau boleh jujur, Takemichi kurang menyukai Sanzu. Walau ia tau, Sanzu mungkin pas menikah dengan Hina yang umurnya 2 tahun lebih muda dari Sanzu.
Ia tidak tau mengapa ia bisa kurang menyukai ayah tiri nya itu.
.
"Takemichi, ibu tau kau belum bisa melupakan ayahmu. Tapi, seiring berjalannya waktu ibu yakin kalian berdua bisa beradaptasi." Kata Hina. Takemichi murung. Bahkan, dibandingkan dengan ayahnya.. Sanzu lebih tinggi plus kekar tubuhnya dari ayah kandungnya tersebut.
'Ni orang makannya apa sih, kok bisa besar gitu?' batin Takemichi.
"Hm, iya." Jawab Takemichi dengan nada gusar.
Hina hanya tersenyum.
.
Tak terasa dua bulan telah berlalu. Ia dan Sanzu, mungkin belum dekat.. tapi setiap ia pulang sekolah, ia akan selalu bertemu dengan Sanzu yang berperan sebagai seorang ayah. Mengantar, menjemput itu seakan sudah menjadi tugas Sanzu saat menghadapi anak labil seperti Takemichi.
Takemichi awalnya risih, tapi lama-kelamaan oke-oke aja. Toh, antar jemput gratis kan emang sudah hal menjadi biasa pagi orang yang lebih tua.
.
"Oi, Sanzu!" Seru seorang pria yang cebol (?) berambut pirang melambai kearahnya.
"Oh, Sano." Sanzu menyahut sambil menyesap sedikit kopi panasnya. Kini, ia sekarang berada di cafe kantornya.
Sano atau biasa kita panggil dengan nama andalannya, Mikey, duduk di kursi tepat dihadapan Sanzu.
"Ku dengar kau menikah? Maaf, aku tidak bisa menghadirinya karena ada urusan." Kata Mikey sambil memesan kopi panas yang sama dengan yang diminum Sanzu.
"It's Okey... no problem." Kata Sanzu dengan malas.
"Dan, kau menikahi seorang janda, apa bagusnya menikahi seorang janda? Saat ku ingat lagi, kau penyuka sesama jenis." Sahut Mikey ketika pesanannya sudah diantarkan.
Sanzu menaruh jam tangannya di atas meja. Alasannya, berat.
"My mother said I was too late to get married. She wants grandchildren. Gosh, crazy woman!" Sergah Sanzu kesal.
"And are you sure what she said?" Kata Mikey sambil menahan tawa. Sanzu menggangguk.
Mikey tertawa kecil.
"Dan, kau akan lebih kaget lagi," kata Sanzu yang membuat alis Mikey terangkat sebelah.
"Ha?"
"Janda yang kunikahi adalah bekas istri dari teman mu yang menjadi wakil divisi 1 di touman."
Mikey sambil menyemburkan isi mulutnya.
"Chifuyu Matsuno?" Tanya Mikey dengan wajah syok yang terlihat kentara.
"Dia kenapa? Bercerai dengan Hinata? Selingkuh? Atau-"
"Meninggal."
Deg.
"Meninggal? Why!? Dia meninggal, tapi tidak ada satupun dari kalian yang memberitahuku!" Kata Mikey sedikit geram.
"Hey, aku juga baru baru tau setelah bertemu dengan Hina. Dia meninggal karena kecelakaan lalu lintas." Ucap Sanzu.
Mikey menghela napas berat. Mulutnya menggumamkan kata maaf untuk Almarhum Chifuyu.
Haish...
"Dan, yang lebih bejatnya lagi... "
Mikey terdiam. Entah kenapa, rasa kaget plus kesal akan datang kepadanya.
Sanzu mengeluarkan smirk, sementara wajahnya mengeluarkan raut wajah tak enak tapi merasa ingin memiliki di saat yang sama.
"Aku tertarik dengan anak mereka. Takemichi Matsuno, atau yang kini dipanggil Haruchiyo Takemichi."
.
.
TBC...
Part dua nya besok atau lusa ya! Pendek? Jelas!
👌🏻
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.