05. Datang Bulan

4.5K 500 170
                                    

Sebelum mulai gaada salahnya kok buat ninggalin komentar dan vote, yuk pencet ikon bintang nya😁

_______________

-Regret S2: After Married-
Levi Ackerman
...........
By: Pkandini

______________________

[Chapter 5]

Aku saranin buat baca chapter ini sambil denger lagu favorit kalian(。◕‿◕。)

1st person POV

Aku membuka mata perlahan. Merasakan tak ada nyeri punggung seperti seharusnya saat aku tertidur diatas meja kerja.

Langit-langit kamar adalah objek pertama yang aku lihat ketika membuka mata, menyadari bahwa kini aku berada diatas kasur empuk dengan selimut yang menutup tubuh.

Sontak terbangun, kulihat Levi tak lagi berada di tempat biasa ia tertidur.

"Dokumenku belum selesai!"

Berlari kecil menuju meja kerja, membongkar susunan dokumen yang tertumpuk disana.

Aku membukanya satu persatu dan mendapati bahwa semua dokumen itu telah selesai dikerjakan. Aku menutup mata, memikirkan lagi apakah benda-benda itu memang sudah ku selesaikan semalam.

Tapi ini bukan tulisan ku.

Tunggu.

Aku mengambil langkah keluar kamar. Melihat jelas bahwa Levi kini berada di ruang keluarga dan merapihkan segala benda yang ia lihat.

"Levi," dengan berani aku menyebut namanya. Pria yang aku cintai itu kini menatap ke arahku, ekspresi datar tak berubah sedikit pun.

"Biar aku saja." Aku mengulurkan tangan, namun pria itu tak menggubris.

"Masak saja, aku yang akan mengurus ini."

Aku tak tahu harus menjawab apa. Melihat bagaimana dia fokus menyapu seisi rumah membuat jantungku berdebar kencang. Dia pria yang lembut, namun perawakannya tak dapat dilihat jelas.

"Kau memindahkan ku ke tempat tidur semalam?"

Levi mengangguk.

"Apa itu membangunkanmu?" Suaranya pelan, aku bisa melihat ketulusan yang tak terlihat disana. Ia masih tak menatapku, terlalu fokus dengan kain lap yang menempel diatas meja.

"Kau juga yang menyelesaikan dokumen rumah sakitku?" Dia mengangguk lagi.

"Aku mengikuti seperti yang kau tulis, ada yang salah―"

Ucapannya terhenti saat aku memeluk tubuhnya. Aku sendiri tak mengerti bagaimana bisa melakukan hal berani seperti ini.

Aku meletakkan telingaku tepat didadanya, merasakan bahwa detak jantungnya berdebar kencang.

Dan hal itu membuatku bersyukur.

Detak jantung yang sama saat ia pertama kali menyatakan perasaannya padaku.

"Terimakasih..."

Dia tak membalas pelukanku. Namun aku merasakan bahwa tangannya berada di punggungku seolah takut untuk menyentuhnya. Ia mendorong kedua bahuku perlahan menjauh, seolah hati-hati agar tidak menyakitiku.

Ia membuang wajahnya ke samping. Rambut undercutnya membuatku sadar bahwa kini telinganya memerah, dan itu membuat nafasku memburu.

"Masak saja," ia berkata pelan.

Regret S2: After Married || Levi AckermanWhere stories live. Discover now