Bab 44 : Serangga Penggangu.

3.5K 444 19
                                    

Hari ini rencananya setelah dari kampus untuk mengurus semua printilan wisudanya Jeno akan mengunjungi Mark kekantornya, yang pasti sudah dengan izin dari yang lebih tua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini rencananya setelah dari kampus untuk mengurus semua printilan wisudanya Jeno akan mengunjungi Mark kekantornya, yang pasti sudah dengan izin dari yang lebih tua. Setelah beres dengan segala printilan wisudanya, Jeno keluar dari ruang tata usaha sambil membawa beberapa barang yang memang harus digunakannya di wisuda nanti, bersyukurnya Jeno hari ini dirinya meminjam mobil milik sang mama. Jeno berjalan kearah parkiran kampusnya, membalas sapa beberapa adik kelas yang mengenal dan menyapanya, juga beberapa kakak kelas yang belum lulus atau sama-sama baru saja selesai mengurus segala kebutuhan wisuda.

Sesampainya didepan mobil hitam milik sang mama yang dipinjamnya, Jeno membuka pintu kemudi belakang mobil, memasukkan barang-barang keperluan wisudanya. Setelahnya Jeno berlari kecil menuju pintu kemudi, masuk kedalam mobil, menghidupkan mesin mobilnya dan segera berlalu dari parkiran fakultasnya menuju kantor kekasihnya. Selama perjalan Jeno sudah mampir kebeberapa toko untuk membawakan makan atau minuman untuk rekan kerja sang kekasih, ya hitung-hitung belajar sebagai seorang istri yang baik. Jeno sampai disebuah gedung entertaimen yang cukup besar, memarkirkan mobilnya dan membawa dua paperbag besar berisi roti dan juga beberapa minuman untuk teman-teman sang kekasih, sedangkan milik Mark ada didalam tas punggung yang sejak tadi dibawanya.

Sesampainya disana Jeno cukup mengatakan pada resepsionis yang ada nama dan ruangan sang kekasih dan dengan mudahnya Jeno mendapatkan akses tanpa perlu kartu kunjungan visitor, karena memang divisi sang kekasih termasuk divisi yang tersantai untuk menerima tamu dari luar di entertaimen ini namun divisi sang kekasih juga divisi yang paling sering lembur karena kerjaan mereka sangat banyak. Jeno masuk kedalam lift, menekan tombol tujuannya dan menunggu pintu lift itu tertutup. Jeno menilik jam tangan pintarnya, senyum diwajahnya sama sekali tak luntur karena akan bertemu dengan Mark, kekasih dan juga calon suaminya.

Pintu lift terbuka tepat dilantai tujuan Jeno, membuat degup jantung Jeno begitu berisik bagaikan genderang perang padahal nyatanya dirinya sering bertemu dengan Mark. Jeno berjalan masuk kedalam kantor Mark, menyapa dan memberikan beberapa makanan dan minuman yang dibelinya tadi pada kedua resepsionis yang selalu paham Jeno berkunjung untuk siapa. Jeno mendekat pada ruangan brainstorming yang Jeno lihat dari luar cukup banyak orang. Jeno menarik nafasnya dan membuangnya, entah mendadak dirinya gugup padahal banyak rekan kerja Mark yang sudah tau jika dirinya adalah calon suami Mark. Jeno mengetuk pintu bercat hitam itu pelan dan tepat diketukan ketiga pintu itu terbuka, memunculkan wajah lelah dan capai sang kekasih.

"Kok cepet banget dek? Kakak kirain sorean lagi." ucap Mark sambil menarik pelan tangan Jeno untuk masuk keruangan itu, mengecup sekilas punggung tangan yang lebih muda sebagai afeksi dirinya pada Jeno.

"Bisa-bisanya romantis didepan anak kantor lu, Mark!" ucap salah satu senior laki-laki Mark dengan nada bercanda, membuat Lucas tertawa pelan dan Jeno malunya bukan main.

"Ini aku bawain makanan sama minuman buat kakak-kakak semua. Pasti pada capek kan." ucap Jeno sedikit terbata seraya memberikan paperbag yang sejak tadi dibawanya. Dengan cepat seluruh rekan Mark yang ada disana menyerbu makan dan minuman yang Jeno bawa, sedangkan Mark tersenyum tampan menatap Jeno dan mencuri kecup pada pelipis yang lebih muda, membuat beberapa rekan kerja perempuan Mark berteriak gemas.

Johnfam. | Suh Fam✔️Where stories live. Discover now