TRUE LOVE | MARK LEE // 21

359 62 196
                                    

Jangan lupa vote & komen yang banyak, nggak usah malu-malu.

***

"Lee Minhyung?" tanya Aisara bingung.

Bu Lee mengangguk setuju, "Iya, benar. Anak saya yang dulu nganterin ibu itu namanya Lee Minhyung."

Sebenarnya bukan apa-apa, Bu Lee hanya tak ingin orang lain tahu bahwa anaknya seorang idol di SM Entertainment. Ia pikir kalau dirinya mengatakan nama asli anaknya Mark Lee, pasti ia akan di cap sombong. Padahal kenyataannya tidak begitu.

Aisara ber-oh ria.

"Ma, nggak ditawarin makan dulu?" Ana menyahut.

"Eh iya, aduh maaf Bu saya lupa. Kalau begitu mari makan dulu, kebetulan saya masak masakan khas Uzbekistan." Aisara mengajak Bu Lee untuk ke ruang makan.

"Ah tidak usah Bu, suami saya sebentar lagi pulang jadi saya mau langsung pamit saja," tolak Bu Lee.

"Oh, nggak apa-apa Bu."

Bu Lee hanya tersenyum, "Saya pamit dulu ya, selamat sore," pamitnya sambil berjalan ke pintu.

Aisara dan Ana mengekorinya dari belakang.

"Titip salam buat putranya, Bu." Aisara berteriak setelah Bu Lee masuk ke dalam mobil.

"Baik."

***

Setelah selesai rekaman untuk album repackage Hello Future, Mark berniat ingin menemui Ana di kafe milik perempuan itu. Setelah 3 hari ia memikirkan apa yang dikatakan oleh Jeno, ia sudah yakin dan bertekad untuk menyatakan perasaannya hari ini.

Perjalanan dari gedung SM Entertainment ke Leaf Kafe tak membutuhkan waktu lama. Mark sedari tadi grogi dan merasa tak tenang. Bahkan ia juga mengendarai mobilnya dengan sangat pelan agar waktu berjalan dengan lambat.

Ia sudah menyiapkan kata-kata yang tepat mengenai hal ini. Semalam dirinya tak bisa tidur karena harus menyiapkan kata yang tepat untuk berhadapan dengan Ana. Alhasil ia tidur pukul 3 pagi lalu bangun pukul 8. Bahkan waktu tidurnya saja belum cukup.

Mark turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya di parkiran Leaf Kafe. Ia bercermin ke spion mobil dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat tertiup angin.

Mark berjalan menuju pintu dengan percaya diri. Saat ini dirinya mengenakan balutan kemeja putih dengan lengan yang ia gulung sampai siku dan celana formal abu-abu juga sepatu formal hitam. Kalau saja ia mengenakan dasi pasti dirinya akan dikira pekerja kantoran.

Bahkan saat rekaman tadi, ke-enam adiknya itu tak henti-hentinya menatapnya heran karena tak biasanya dirinya mengenakan pakaian seformal ini hanya untuk rekaman.

Ia selalu memutar bola matanya melas saat sejumlah pertanyaan keluar dari mulut adik-adiknya itu kenapa ia mengenakan pakaian formal saat ini. Dan ia akan menjawabnya dengan 'lagi pengen aja'.

Ting!

Mark merapatkan maskernya setelah masuk ke dalam kafe agar tidak menyita perhatian orang lain. Ia buru-buru langsung mencari tempat yang paling tertutup dan paling aman dari kamera pengintai.

True Love | Mark Lee [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang