19

2.9K 477 42
                                    




BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!


Dari suara keras itu, Jeno sudah dapat menebak. Kalau Jaemin benar-benar menghajar temannya dengan sangat keras.

Dengan nafas yang memburu, Jeno memcoba mendobrak pintu.
Di percobaan pertama Jeno gagal, ia menggedor pintu itu dengan keras Seraya berteriak " Jaem! Kau sudah tidak waras?!! Cepat buka pintunya!! "

Bruak!

BUGH!

"BRENGSEK! KAU! PARK JISUNG!! "

BUGH!

"Jaem!! Kau bisa membunuhnya!! -

Dor- dor!!! -
Buka pintunya!! "

Jeno kembali mencoba untuk mendobrak pintu dihadapannya sekali lagi, dan untungnya berhasil.

Jeno segera masuk kedalam, ia dengan cepat memisahkan Jaemin dari atas tubuh Jisung.

Jaemin tentu saja memberontak , Jeno bahkan beberapa kali terkena pukulannya .

Keadaan Markas yang seringkali mereka gunakan untuk berkumpul kini terlihat begitu kacau. Tak jauh berbeda dengan keadaan Jaemin dan Jisung saat ini.

Wajah keduanya babak belur, sudut bibir sobek mengeluarkan banyak darah.

Sudut mata Jisung lebam membiru sampai tidak bisa membuka mata.

Jeno tak tau harus berbuat apa, kedua temannya ini sama-sama keras kepala.

Dipisahkan malah dirinya yang dipukul.

Hampir menyerah untuk merelai, beruntung Solomon, Taehyun, Samuel dan Mark datang tepat waktu. Mereka membantu Jeno yang ketar-ketir memisahkan Jaemin dan Jisung dan setelahnya menyidangnya.

"Apa masalah kalian? "

Mark bertanya pertama kali.

Ia menatap Jaemin dan Jisung secara bergantian. Keduanya sama-sama enggan untuk menatap satu sama lain.

"Tanyakan itu kepada Jaemin, dia yang memulai ini semua"

Sahutan dari Jisung itu berhasil menyulut kembali amarah Jaemin. Ia dengan cepat menarik keras seragam Jisung dan menatapnya dengan tajam.

Jisung menyeringai, ia menatap Jaemin dengan tatapan santai seperti tengah mengejek.

"Apa? Aku bener, kau sendiri yang memulai perkelahian ini" Jisung menepis cengkraman tangan Jaemin. Dan menyadarkan tubuhnya dengan santai di sofa singel.

"Jaem.. Katakan! Kenapa kau menyerang Jisung? " kali ini Solomon yang bertanya.

Jaemin bungkam, ia tidak mungkin mengatakan kepada mereka alasan mengapa ia menghajar Jisung tadi.

Melihat Jaemin tak kunjung bersuara, Jisung mengembangkan seringainya.

"Perlu ku bantu jawab? " Jaemin kembali menatapnya dengan tajam.

Secret Renjun ||JaemRen||Où les histoires vivent. Découvrez maintenant