Secret

3.9K 291 2
                                    

TIDAK DIPERKENANKAN MENERBITKAN ULANG FANFIC INI DI SITUS LAIN TANPA IZIN DARI PENULIS

.:R E S P E C T:.

ENJOY YOUR READ BUT DON’T STEAL ANY CONTENT FROM THIS FANFIC

.

.

.

.

Disclaimer: Kishimoto Masashi

.

.

Bacalah fic ini di waktu senggang Anda. Jangan sia-siakan waktu utama Anda untuk baca fic ini.

Khusus untuk yang muslim, jangan lupa sholat, ya…

Sincerely,

miyazaki rully bee

.

.

.

.

Sedang apa? Mencari Hyuuga Hinata? Ah, dia anak perempuan yang duduk di sudut kelas, yang rambutnya dikuncir dua, membaca buku, mengunyah roti, sekotak susu dingin di mejanya, dan mendengarkan musik dari earphone-nya. Lihat? Sudah ketemu, kan?

Siapa? Uchiha Sasuke? Oh, dia ada di lantai satu. Soalnya dia masih kelas satu. Lihat saja dasi seragamnya yang berwarna hijau, beda dengan anak kelas dua yang berdasi biru atau kelas tiga yang berdasi hitam. Sasuke populer, jadi gampang menemukannya. Kamu cukup cari meja yang jadi pusat perhatian di kelas. Saat kamu masuk ke kelasnya, kamu pasti bisa langsung menemukannya. Bagaimana? Ada, kan?

Inilah Shinju-gakuen, sekolah tempat keduanya belajar. Hinata kelas dua, tidak mencolok. Dia bahkan termasuk cewek culun yang tidak punya teman. Saat istirahat, dia tidak ke mana-mana selain kantin untuk membeli roti lapis dan sekotak susu. Kadang, dia menambah menunya dengan sekotak buah potong atau puding. Tapi itu jarang sekali, Hinata perlu menghemat pengeluarannya.

Beda dengan Sasuke. Saat istirahat, dia tidak bisa ke mana-mana karena semua gadis di kelasnya pasti mendekatinya, menyodorkan makanan segala rupa dan tiba-tiba semua aktif bicara, mencari perhatian Sasuke dengan semua cara bahkan yang paling ekstrim. Sasuke tak pernah berusaha untuk menghemat pengeluarannya. Dia mungkin justru diberkahi makanan.

Sepulang sekolah, Hinata biasanya membantu guru. Dia tak mengikuti klub apapun di sekolah, jadi sering dianggap sebagai siswa nganggur oleh guru-guru dan akibatnya, dia akan menjadi target utama para guru yang butuh bantuan. Sering, dia tertahan di sekolah sampai sore hanya untuk membantu menyusun nilai dan mencatat data. Setelah selesai, Hinata tak mendapat imbalan apapun kecuali kelelahan yang tak bisa dihindari. Tapi Hinata tak sepenuhnya membenci hal ini. Dia bercita-cita jadi guru TK atau bekerja di klinik hewan. Gadis baik hati memang punya kelemahan terhadap hewan dan anak-anak.

Bagaimana dengan Sasuke? Karena dia populer, pulang sekolah berarti sebuah perjuangan. Dimulai dengan rengekan murid-murid perempuan yang berubah manja, surat-surat pernyataan cinta di loker sepatu yang sangat standar kisah remaja di komik-komik, dan ajakan-ajakan kencan yang semuanya menarik tapi juga membosankan. Sasuke tidak mengikuti klub apapun, dia malah sedang berpikiran untuk mencari perkerjaan sambilan. Ia perlu tambahan uang untuk biaya perawatan ibunya di Rumah Sakit.

Kalau dilihat sekilas, tidak ada yang istimewa, ya? Tapi sesungguhnya, mereka berdua baru putus seminggu yang lalu. Tidak ada yang tahu kalau mereka berdua berpacaran. Karenanya, saat mereka putus pun, tidak ada yang menaruh curiga. Baik Hinata maupun Sasuke terlihat biasa-biasa saja. Padahal mereka sudah berpacaran selama dua tahun. Bermula saat keduanya masih SMP. Suatu hari di akhir tahun saat hampir Natal, mereka berdua bertemu.

Kimi to BokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang