CEMBURU

7.1K 602 111
                                    

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Jeno melihat Renjun yang masuk ke kamar mereka. saat menyiapkan segala barang-barangnya, Renjun meminta membawa beberapa mainan kesukaannya, dan meninggalkan sisanya jika ia akan menginap disini.

"Mengapa hanya membawa setengah?"

"Sisanya tetap disini, nanti kalau Renjun menginap tidak perlu membawa mainan." Renjun menjawabnya tanpa menoleh pada Jeno. ia sibuk memilih mainan mana yang ia bawa ke rumahnya nanti. dengan sibuk memilih yang mana yang paling ia sukai.

"Tidak perlu. kamu bisa membawa semuanya. kalau kamu tidak ada disini, kami mungkin jarang kesini juga." Jaemin yang mendengar ucapan Jeno menaikkan alisnya, bertanya tanpa suara 'sudah mulai bermainnya?' yang diangguki Jeno pelan.

Sebuah nada dering terdengar lewat ponsel jaemin. "Halo?" Jaemin mendekatkan ponselnya pada telinga.
Seakan-akan ada yang menghubunginya. itu hanya akal-akalan Jaemin, menekan nada dering ponselnya, lalu berpura-pura mengangkatnya.

"Besok? ya, aku tidak sibuk. Bagaimana jika ditempatku saja? oke, kabari aku lagi nanti." lalu berpura-pura mematikan sambungan itu.

"Jeno? besok kamu tidak ada di rumah kan? aku ingin membawa seseorang kemari." Jaemin mengatakannya dengan tatapan yang masih mengarah kearah Renjun, ingin tahu apa reaksi renjun saat ia mengatakan hal itu.

"Siapa?"

"Minju, temanku."

"Hanya berdua?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Daripada besok tidak ada kerjaan, aku ingin mengajaknya menonton film bersama."

"Mengapa mengajaknya?"

"Dia terlihat sangat imut. jadi aku ingin memanjakannya." alasan yang sebenarnya sangat kurang ajar ini keluar dari mulut jaemin. jika seorang kekasih mendengarnya, mungkin ia akan ditampar. sebenarnya alasan ini hanya untuk mempermudah renjun menangkap apa yang terjadi agar anak ini cemburu. Renjun sedikit lambat jika ia tidak melihatnya secara langsung. Bahkan jika Renjun cemburu, Renjun tidak merasa bahwa ia cemburu, hanya mengikuti perasaannya saja, rasanya kesal saat melihat Jeno maupun Jaemin memanjakan orang lain.

"memanjakan... Renjun..." gumam Renjun. ia berhenti dari membereskan mainannya. menatap Jaemin dengan tatapan sedihnya.

Renjun, seharusnya kamu menamparnya..

Renjun berjalan kearah Jaemin, memegang pundak Jaemin yang sedang duduk di kasurnya, "menonton film apa..?" ekspresinya sedikit cemas. sangat imut, Jaemin bahkan ingin menelanjanginya sekarang jika tidak ingat rencana yang ia lakukan bersama Jeno.

"Pororo, mungkin." balas Jaemin. otak Jaemin tidak bisa berpikir, tatapan Renjun yang memelas seakan-akan mengunci pikirannya, dan jawaban yang dikeluarkan seadanya. tolong, Jaemin bisa memberikan tahukan sebuah film dewasa agar Renjun bisa cemburu. tapi di otaknya hanya ada pororo, salah satu kartun yang Renjun sukai.

"Tapi pororo kesukaan Renjun." balas Renjun pelan, sedikit meremat bahu Jaemin. Layaknya itu sebuah tontonan spesial, yang hanya mereka berdua yang boleh menontonnya, Renjun tidak menyukai ide Jaemin.

"Tidak ada salahnya menonton dengan orang lain."

"Lalu.. habis menonton kalian melakukan hal yang sering jaemin lakukan pada renjun?" bibir renjun sudah mencebik ingin menangis, tapi anak ini sok untuk menahannya.

Seharusnya, sikap seseorang yang akan di selingkuhi adalah marah dan ingin memaki. Sepertinya renjun tidak tahu cara bersikap yang benar sehingga sangat mudah dikelabui kedua kekasihnya. Ia hanya ingin Jeno dan Jaemin bersama dengan dirinya, jadi saat merasa bahwa ia akan kehilangan mereka, Renjun sudah sakit hati.

HE'S OURS - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang