2/5

160 28 0
                                    

Sometimes I wonder if it's better if instead I protect you,
From now on, rather than letting you go – I'm beginning to want to love you

2 AM – A Friend Confession

***

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Kau itu bisa bisanya ya! Pulang jam berapa semalam? Telephoneku tidak diangkat, pesanku tidak dibaca, aku sampai ke rumahmu dan tanya pada mamamu. Aku kan sudah bilang jangan pulang terlalu larut malam!" Ten segera menutup telinganya saat Taeyong datang dan langsung mengomel.

"Memangnya kenapa? Mamaku saja tidak mencariku." Ten menurunkan tangannya dan kembali menyendok kimchi jjigae miliknya.

"Mamamu mencarimu semalam. Tidak baca pesannya?" Taeyong meletakkan nampan makanannya dan duduk disamping Ten. Mereka sedang ada di kafetaria departemen Taeyong sekarang, tadi mereka sudah janjian makan siang bersama.

"iya... 2 pesan yang tanya aku dimana karena kata mama semalam ada anak tetangga depan rumah yang datang ke rumah dan terus terusan bertanya pada mama aku dimana dan kapan pulang." Ten menatap tajam Taeyong.

"Kau itu menganggu orang tuaku saja malam malam." Ten menyuapkan kimchi jjigae ke mulutnya.

"Kan aku khawatir. Kau tidak pulang sampai larut malam, di rumah pria asing." Taeyong mendengus kesal dan terus menatap Ten.

"Dia bukan pria asing, Taeyong Lee. Dia Johnny Seo!! Johnny sunbae, senior kita di Universitas. Aku mengenalnya." Ten.

"Kau baru mengenalnya kemarin" sanggah Taeyong sembari mengacak acak nasinya dengan kesal.

"Kalian baru berkenalan dan dia langsung mengajakmu ke rumahnya. Hah. Pria seperti itu pasti pria brengsek." Taeyong menatap Ten yang sibuk makan dan terus mengacak acak nasianya.

"Astaga Tae… sudah aku bilang aku hanya melukis Johnny hyung disana." Ten tetap tenang dan menyantap makan siangnya.

"Melukis sampai larut malam? Di rumahnya? Melukis apa? Tubuh bugilnya? Lagian untuk apa coba dia melukis dirinya sendiri." Taeyong

"brrakkkk"

Ten menggebrak meja dan menatap Taeyong.

"Kau kenapa sih Tae? Kau aneh sekali sejak kemarin dan semakin aneh hari ini. Aku hanya melukis Johnny hyung dan kami kemarin terlalu asyik mengobrol jadi kami lupa waktu dan tiba tiba sudah larut malam." Ten kini sangat kesal pada Taeyong yang jadi aneh sejak kemarin.

"Kau tidak mengangkat telephoneku, tidak membaca apalagi membalas pesanku. Aku hanya khawatir. Bagaimana kalau dia punya niat tidak baik padamu?" Taeyong.

"Astagaaaa... Tae! Aku sudah dewasa! Aku bisa jaga diriku sendiri dan Johnny hyung bukan pria seperti itu!!" Ten mengernyitkan dahinya.

"Aku pria seperti apa?" Ten dan Taeyong tersentak lalu menoleh ke sumber suara. Johnny dan salah seorang temannya sedang berdiri membawa nampan berisi makanan dan menatap Ten dengan penuh tanda tanya.

"Ah, hyung... kenapa disini?" tanya Ten yang masih terkejut karena tiba tiba ada Johnny yang kini duduk di hadapannya bersama seorang temannya.

"Aku baru saja menemani Yuta mengantarkan tugas pacarnya, dan sekalian mampir makan siang. Ah, ini Yuta yang kemarin aku ceritakan, yang bilang padaku aku bodoh karena membeli alat lukis. Pacarnya kuliah di departemen ini." Johnny memperkenalkan Yuta pada Ten.

[END] The Untold Confession [Ten|Johnny|Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang