5/5

267 35 4
                                    

Sometimes I wonder if it's better if instead I protect you,
From now on, rather than letting you go – I'm beginning to want to love you

2 AM – A Friend Confession

***

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Tae!! Astaga… kau tidak apa apa?" Winwin langsung berlari memeluk Taeyong yang sudah berurai air mata sambil menggenggam karangan bunga.

Taeyong sudah mengirim pesan pada Winwin bahwa rencana kejutan mereka di salah satu studio dance gagal. Winwin, Yuta dan Taeyong sudah bekerja keras sejak pagi tadi menghias studio dance milik orang tua Winwin. Memesan green tea cake ukuran besar, dan Taeyong juga sudah menyiapkan penampilan khusus untuk Ten.

Taeyong membuat koreo dan berlatih menampilkan tarian khusus untuk Ten disela sela kesibukannya menyiapkan ujian akhir semester. Membuat tubuhnya sakit karena terlalu keras berlatih.

Ia sudah membeli buket bunga, sudah siap menyatakan perasaannya. Winwin dan Yuta juga membantunya menyiapkan semuanya, dan usaha mereka semua sia sia. Ten tidak datang dan justru pergi dengan pria lain sekarang.

"Apa yang terjadi? Kenapa Ten mendadak membatalkan janji?" Tanya Yuta. Taeyong menangis semakin keras mendengar pertanyaan Yuta. Winwin mendelik pada Yuta, menyuruh kekasihnya untuk diam.

"Sudah sudah… kita makan kue bersama saja ya? Kau bisa menangis sepuasnya.. Tidak apa apa.." Winwin menepuk nepuk punggung Taeyong yang terus menerus menangis dalam pelukan Winwin.

"Sudah.. Makan kue saja.. Jangan peluk peluk Winwin terus. Atau kalau butuh pelukan, peluk aku saja." Yuta.

"Hyung!! Diamlah!!" Bisik Winwin kesal.

"Kita duduk dulu ya? Kau bisa cerita kalau mau. Kalau tidak mau juga tidak apa apa." Winwin menuntun Taeyong untuk duduk di kursi yang sudah mereka siapkan. Di meja sudah tertata green tea cake besar, berbagai cemilan dan minuman untuk berpesta.

"Hikss.. Hiksss…" Taeyong terus menangis dan meletakkan rangkaian bunganya di meja.

"Minum dulu… " Winwin menyodorkan sebotol air mineral yang sudah ia buka pada Taeyong. Taeyong segera menerimanya dan menegak isinya. Kemudian menarik nafas dalam dalam agar tenang.

"Kau bertengkar dengan Ten?" Tanya Winwin. Taeyong menggeleng. "Tidak.." Bisik Taeyong yang sudah mulai tenang.

Yuta memotong cake dan memberikannya pada Taeyong kemudian memotong untuk dirinya sendiri. Ia lapar sejak tadi menunggu pesta yang tidak dimulai mulai.

"Lalu kenapa dia membatalkan janji sampai kau menangis seperti ini?" Tanya Yuta sebelum memasukkan cake kedalam mulutnya.

Taeyong menatap cake yang tadi Yuta potongkan untuknya dan mendorongnya menjauh. Cake itu hanya mengingatkannya pada Ten sekarang.

"Ten pergi dengan orang lain. Dengan orang yang dia sukai." bisik Taeyong.

"Astagaaaa…." Yuta membelalakkan matanya sembari membuka sekaleng bir lalu meminumnya seteguk.

"Lalu lalu?? Dia membatalkan janji begitu saja?" Yuta kembali bersiap mendengarkan cerita Taeyong dengan kuenya.

"Hyuung… diamlah." bisik Winwin.

"Tidak apa Win.. Yuta hyung juga harus tahu. Orang yang Ten sukai akan menyatakan perasaannya juga. Orang itu tiba tiba mengajak Ten ke restaurant yang terkenal untuk kencan romantis." lanjut Taeyong dengan penuh amarah.

[END] The Untold Confession [Ten|Johnny|Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang