Yuno

482 48 10
                                    

Yuno, “𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐜𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫𝐮?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuno, “𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐜𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫𝐮?”

———

"Ayo putus Yuno"

Sebenarnya semuanya baik-baik saja. Tak ada pertengkaran atau apapun di dalam hubungan nya yang sekarang tengah ia jalani, hanya karena ego dan kecemburuan nya [name] hampir saja berkata seperti itu kepada Yuno empat hari yang lalu saat mereka tengah berkencan.

Kalau di tanya pun mengapa ia ingin berkata seperti itu memang harus ia yang di salahkan, mungkin lebih tepat nya karena ego atau fikiran buruknya itu. ia sebenarnya sadar bahwa dia adalah orang yang keras kepala dan cemburuan.

Tapi walaupun Yuno tau bahwa ia seperti itu Yuno tetap mempertahankan hubungan dengan nya, bagaimana bisa dia memutuskan hubungan nya dengan Yuno kalau dia seperti itu? Tetapi karena [name] cemburu dengan bell yang selalu bersama Yuno setiap saat. Apalagi kalau mereka sedang kencan tuh peri pasti nempel-nempel.

[Name] cemburu banget, kenapa juga tuh peri nempel-nempel padahal kan tuh peri sama Yuno juga gak bakal bisa bersatu. Apalagi dia sama Yuno hanya bisa berkencan seminggu sekali.

"Akhhhh!! Bisa gila aku!" [Name] berteriak gusar.

Leopold yang tengah bermain di kamar sepupunya ini langsung melonjak kaget karena sepupunya itu berteriak dengan tiba-tiba. Hampir saja ia jatuh dari kasur.

"Kau kenapa lagi?"

[Name] yang berada di sofa menoleh ke kasur yang di berada di bawah Leopold dengan wajah masamnya. "Leo kau pernah cemburu gak sih?"

"Cemburu? Oh, pernah."

"Benarkah sama siapa?" tanya nya.

"Asta dan Yuno, memang nya kenapa?"

[Name] yang tau maksud kata cemburu dari mulut Leopold itu langsung saja menjitak kepala Leopold dengan sihir kabutnya.

"Maksudku bukan cemburu yang kayak gitu, pinterr." Menggeleng kan kepala nya [name] beranjak dari sofa ia mengambil satu boneka kelinci kecil.

"Kenapa lagi tuh bonekamu? Mau dicuci?" tanya Leopold.

"Masih bersih." Dia menghela nafas, lalu kembali duduk di sofa. "Leo kalau aku putus sama Yuno gimana menurut mu?"

Leopold melebarkan matanya. "Kalian berantem?! Kenapa?"

"Enggak, Yuno baik gak mungkin rasanya aku berantem sama dia. Aku cuman bertanya, bagaimana menurut mu?" kata [name].

"Tak tau deh, aku kan belum pernah pacaran. Tapi ya itu kembali pada dirimu sendiri,"

Setelah mengatakan itu ternyata Leopold masih mempunyai banyak sekali yang ia katakan dari mulut nya itu, [Name] mendengarkan celotehan Leopold yang terdengar sangat panjang itu dengan seksama, ia tak tau kenapa sepupunya yang ini bisa jadi bijak juga untuk beberapa saat. Buat cinta-cintaan lagi.

Black Clover OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang