𝙽𝚊𝚝𝚊𝚕

2.6K 433 46
                                    

°.✩┈┈∘*┈🌙┈*∘┈┈✩.°

Ruangan dengan nuansa serba putih itu benar-benar masih kosong blong. Tidak ada apa-apanya. Gadis yang memakai sweeter rajut tebal dipadu dengan celana panjang berbahan semi wool, tengah menatap ruangan tersebut dari ambang pintu.

Sebuah tangan hinggap disalah satu pundak y/n. "Mau pakai ruangan ini?" tanya si pemilik tangan tadi. Y/n mengangguk.

Mochi, tersenyum lalu memanggil beberapa maid, menyuruh mereka untuk membawakan peralatan yang waktu itu dibeli Akashi dan y/n. Peralatan yang sudah diletakkan di ruangan, y/n pilah-pilah. Nampak dari raut wajahnya,kalau si gadis terlihat sangat excited. 

"Pohon natalnya mau ditaruh dimana?" tanya Mochi. Y/n menolehkan wajah ke arah Mochi. Kemudian menatap ke sudut ruangan yang sebelahnya terdapat jendela yang besar. 

"Bagaimana kalau di sana saja?" tunjuk y/n. Lalu menoleh ke arah Mochi lagi dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Mochi menaruh pohon natal berukuran besar ke tempat yang ditunjuk y/n. Btw, Mochi ngegotong pohonnya sendiri. Terlalu op soalnya.

"Mochizuki-san disitu saja, sudah cocok." pinta y/n. Mochi langsung meletakkan pohon natal itu. "Terima kasih Mochizuki-san." ucapnya seraya menuju ke pohon natal.

"Mochi saja." Mochi mengacak-acak pelan puncak kepala y/n. "Em, Mochi-san". Lalu diberi anggukan dan senyuman Mochi.

Y/n mulai memasang berbagai ornamen untuk menghiasi pohonnya dengan telaten dan sepenuh hati, mengingat ini natal pertama yang akan ia rayakan.

Dengan bersenandung ria nya yang mengisi seluruh ruangan, membuat Mochi mengulum senyum. Perasaan daritadi ni preman senyum mulu dah? Gila pa begimane ngab?

Saking semangatnya, y/n sampai tidak menyadari jika kursi yang ia naiki sedikit miring karena kakinya sudah sampai pada pojok kursi. Kursi pun oleng, membuat tubuh y/n ikutan oleng.

Hap. Lalu ditangkap.

Yap. Mochi dengan siap siaga 86 nya menangkap y/n yang hampir saya terjatuh. "Haha. Kau ya, saking semangatnya sampai tidak hati-hati."

Gadis yang ditolong Mochi itu hanya malu-malu kucing. Mochi mengambil bintang yang ada ditangan y/n. Meletakkannya di pucuk pohon Natal.

Mata y/n berbinar. "Sempurna. Arigatou Mochi-san."

"Kalau begitu aku akan membuat kue dan berbagai camilan lainnya." lanjutnya.

Mochi mengangguk. Memanggil maid untuk mengantar y/n ke dapur. Di dapur, y/n bersama chef mansion bonten itu membuat kue bersama. Tidak hanya kue, namun juga berbagai makanan lainnya.

Tak terasa malam sudah hampir tiba. Semua anggota bonten telah pulang dari misinya. Mereka sungguh tak sabar ingin bertemu bidadari kecil yang menghuni di kediaman mereka.

"Okaeri minna-san." suara merdu yang menggema di telinga mereka telah mengobati rasa rindu para om om bonten itu. Apa sih, perasaan belum ada sehari pisah dah kangen.

✦ ·  ·  ·  · ──────────── ·  ·  ·  · ✦

Paginya, y/n bangun dengan semangat 45. Tentu saja! Sekarang kan natal. Pintu berderit tanda terbuka. Muncul kepala Mochi yang menyembul dari balik pintu.

"Ohayou y/n. Kau terlihat semangat sekali ya. Kalau begitu bersiaplah, kami tunggu di bawah." perintah Mochi, lalu menutup pintu kamar y/n.

Y/n mulai berganti baju dan juga sedikit memoles wajahnya yang sudah cangtip. Eakkkk. Ia juga men style rambutnya dengan mengepangnya ala ala.

(Kira-kira begini ya gengs hair stylenya)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Kira-kira begini ya gengs hair stylenya)

Selesai semua persiapannya, y/n turun menuju ke lantai bawah. Y/n menuruni anak tangga satu persatu. Dan, semua mata pun kini tertuju padanya. Tapi tatap matamu seolah inginkan aku. Eh kok malah jadi nyanyi. Sorry sorry. Kembali ke cerita.

Semua mata om om bonten itu terpukau melihat visual y/n. "Sudah kuduga pasti dia akan sangat cantik." puji Akashi yang memang sedari awal sudah tau apa yang akan dikenakan y/n. Tentu saja, kan dia yang nemenin shopping.

"Kalau begitu kubuka ya?" Mochi membuka pintu. Terlihat semua sudah lengkap di dalamnya. Camilan, bahkan kado di bawah pohon natal sudah ada di sana.

"Y/n, bukalah kadonya." Mendengar kalimat yang diucapkan Mikey, y/n menganga tak percaya.

"Ini semua boleh kubuka?"

Om om bonten itu mengangguk. Y/n mendekati pohon natal dan mulai membuka satu persatu kado tersebut.

"Mau ku bantu?" tawar Mikey yang sudah duduk disamping y/n.

Y/n mengangguk tanda setuju. Lalu mereka membuka kado bersama. Mereka nampak sangat bahagia ketika membuka kadonya bersama. Termasuk semua anggota bonten yang melihatnya pun turut hanyut dalam kebahagiaan mereka berdua di Natal tahun ini.

"Y/n kau hebat. Kau bisa membuat suasana bonten menjadi hangat ditengah musim yang dingin ini. Y/n, kau adalah sinar mentari kami." batin Mochi dalam hatinya.

✰❛ 𝙩𝙗𝙘; ❀❜

Kalo dilihat-lihat sepertinya Mochi yang paling waras diantara yang lain deh ( '~`)
Btw, ini saya bingung mau ngetik apaan :D
Oh ya, jangan lupa klo klen ke luar rumah patuhi prokes ya~
L

ebih baik klo ga ada perlu yang penting tetep di rumah aja, baca book aku hehe ( ̄∇ ̄)
Pokoknya klen pantauin terus chapter selanjutnya yah (●'▽'●)ゝ

HAPPY READING GENGS (♥ω♥*)


「𝙆𝘼𝙈𝙋𝘼」▹ʙᴏɴᴛᴇɴWhere stories live. Discover now