Kedua Puluh

141 25 0
                                    

Kai sedang asik memainkan handphone-nya, sesekali melirik soobin. Dia tidak mau soobin menangis histeris lagi, jadi untuk menyumbat sifat cengeng soobin, kai membeli beberapa roti melon untuk soobin seorang.

 Dia tidak mau soobin menangis histeris lagi, jadi untuk menyumbat sifat cengeng soobin, kai membeli beberapa roti melon untuk soobin seorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lo tau gak bin, nyebut nama sendiri aja kadang gua ngerasa aneh. karna gua berhadapan dengan raga gua sendiri, sedanglan, roh gua........ disini" kata kai sambil menunjuk diri sendiri.

Soobin menengok ke arah kai dan terdiam. dia juga merasakan hal yang sama. "jujur, gua gak peduli penderitaan orang. gua terkesan dingin, dan gak mau di atur. sampai tiba hukuman gua yang begini" - kai

"kenapa hukuman?" - soobin

"gua bisa belajar untuk menghargai. gua bisa belajar untuk berada di sudut pandang orang lain, yang belum pernah gua lakukan. gua jadi tau apa itu kasih sayang yang bukan di dasari dengan harta benda" - kai

"gua tau, lo juga gak nyaman jadi gua. gak selamanya orang kayak gua bahagia bin" - kai

soobin memang merasa semua mudah. jika ada uang dan kuasa, maka semua akan di perlancar. tetapi untuk mencapai kebahagiaan itu tidak melalui proses dan hasil yang di dapat? tidak sebanding dengan kerja keras.

"dan gua bisa belajar menghargai perasaan orang lain" tutup kai sambil menatap soobin.
"jujur sama gua sekarang bin" - kai

soobin menegang. mata-nya tidak berkedip.
"kenapa lo pintar sembunyiin ini semua?

krek

"keluarga ibu huening" - dokter

"iya dokter, saya! " - kai

"ada pendarahan darah di bagian otak. solusi dari kami adalah operasi. ini harus di tangani sebelum ke bagian yang parah" - dokter

kai melirik soobin. kai tau, soobin sudah menaham emosi dan teriakannya.

"boleh. proses saja" - kai

soobin melotot dan kemudian mencubit lengan kanan kai. sang dokter kemudian menjelaskan lebih detail tentang operasi yang akan di jalani.

"aku tidak mau berhutang budi" - soobin

"gua gak nganggep itu hutang" - kata kai sambil menatap ruangan ibu 'nya'

"anggep aja, semua sudah terbalas" lanjut kai yang kini tersenyum tipis menghadap soobin.

Yes or Yes [ SOOKAI / SOOBIN x HUENINGKAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang