XI.

1K 113 12
                                    

sesuai janji Sunghoon kepada dirinya, jika Ningning gabung dia bakal fix batalin ngasih sesuatu ke Jake. dan sekarang mereka udah di mobil Jake, otw pulang. mood Sunghoon berubah drastis. Jake dan Ningning asik sendiri, ya wajar sih namanya juga lagi reunian. walau sesekali Ningning melontarkan beberapa pertanyaan untuknya, tapi hal itu makin memperburuk moodnya.

"kamu kenapa cemberut gitu?" tanya Jake.

"hah? engga." Sunghoon hanya memerhatikan jalanan macet di depannya, membuat dirinya harus menghabiskan waktu lebih lama dengan Jake. harusnya dia seneng, tapi tidak kali ini.

"katanya mau kasih sesuatu?"

"gapapa lain kali aja, lupa mau kasih apa." Sunghoon membetulkan duduknya, sehingga kini ia bersandar pada kursi. ia merenggangkan tangan dan jarinya, terasa pegal. namun kemudian, ia tersontak kaget. Jake meraih jari indah Sunghoon, dan memerhatikannya. refleks, Sunghoon langsung menarik tangannya.

Jake lalu membuka tasnya, mencari sesuatu. lalu ia mengeluarkan sebuah plaster.

"siniin jari kamu."

"kenapa?"

"luka gitu, gak kerasa?"

Sunghoon lalu melirik jari telunjuknya, memang terasa perih sedikit tapi Sunghoon ga sadar jarinya luka.

"kok bisa luka?" Jake menarik paksa jari Sunghoon, karena yang punya jari bengong aja. setelah diinget, Sunghoon ga sengaja nyenggol pisau steak pas makan. karena keasikan liat interaksi Jake sama Ningning, bikin dia ga fokus.

"thanks." ucapnya ketika Jake kelar membaluti plaster di jarinya.

"lain kali hati-hati."

"iya kamu juga hati-hati, yang suka banyak." Sunghoon refleks membalas, namun dengan nada sangat pelan.

"hah, apa?"

Sunghoon menggeleng dengan cepat, "hati-hati ini lagi macet."

Jake cuma ketawa. agak ga nyambung, tapi yaudah diketawain aja.

"karena kamu ga jadi ngasih sesuatu, aku aja deh yang ngasih kamu."

"mau ngasih apa?"

"tutup mata dulu."

Ya Tuhan, gue mau dilamar apa ya... batin Sunghoon.

"jangan macem-macem loh."

"engga lah, cepet tutup dulu."

Sunghoon menuruti. Jake pun langsung mengeluarkan kotak berwarna light blue dari tasnya, lalu menaruhnya di tangan Sunghoon.

"buka mata kamu."

Sunghoon menatap kotak ditangannya, "ini apa?"

"buka dong."

dengan tidak sabar, ia membukanya. lalu tersontak kaget. di dalamnya berisi cokelat spesial winter buatan bakery yang mereka kunjungi tadi.

"Jake, kapan kamu belinya?" tanya Sunghoon tak percaya.

"tadi pas kamu milih roti, aku kan juga muterin bakery. terus liat mereka ada coklat spesial winter gitu. lucu, coklat pinguinnya ngingetin aku sama kamu."

ambyar sudah, pertahanan Sunghoon runtuh. rasa cemburunya langsung hilang. yang ada sekarang cuma pengen cari wedding organizer yang oke dimana.

"makasih ya Jake, padahal harusnya aku yang ngasih sesuatu."

"gapapa. kamu kayaknya keliatan ga mood juga, jadi semoga coklatnya bikin mood kamu bagus."

"kalau coklatnya dari kamu kayaknya mau aku simpen terus." Sunghoon keceplosan.

"loh kenapa?"

"maksud aku, coklatnya lucu. sayang dimakan."

memang Sunghoon juara satu dalam hal ngeles.

✨✨✨✨✨✨

HAAAI! maaf aku menghilang lama. sebenernya, dichapter ini aku mau mulai masukin konflik. tapi mood nulis aku baru balik banget jam 3 tadi, hahaha. jadi mau mulai dengan yang ringan dulu. maaf ya kalau misalnya ngebosenin dan terlalu bertele-tele. terima kasih juga buat yang udah vote💖

FATE. Where stories live. Discover now