sabtu

332 76 1
                                    

jake mengibaskan rambutnya bosan. ini sudah pukul tiga pagi tapi sosok arima belum muncul juga. apa jangan-jangan dia sudah pulang ke kotanya?

jake jadi kepikiran dan cemas sendiri. dia merapal doa dan berharap arima datang meskipun ini sudah lewat jauh dari waktu di mana biasanya arima datang.

beberapa kali pengunjung keluar masuk, yang ia kira adalah arima namun ternyata bukan.

"oh, jadi elo kasir yang diceritain sama temen gue." seorang pengunjung yang antre paling terakhir, tiba-tiba berkata seperti itu membuat jantung jake tiba-tiba terasa berdebar sangat kencang.

"maaf, kak?"

"ngga. gue baru kali ini ke sini, biasanya temen gue yang selalu ke sini, dan tiap dari sini dia selalu bahas lo. makanya gue kepo, dan giliran gue yang ke sini sekarang. hahaha sorry random banget."

jake menelan ludah, memberikan plastik belanjaan pada perempuan berambut cepol dengan jaket jeans-nya. tampak seperti perempuan tomboy. jake sadar kalau perempuan ini merupakan teman yang dibicarakan arima kemarin.

jake deg-degan. dia tidak menyangka kalau arima menceritakan tentangnya pada temannya. rasanya seperti ada kupu-kupu terbang di perutnya.

"kalau boleh tau, kenapa dia nggak ikut?" tanya jake, sedikit malu-malu namun dia harus bertanya sebab dia merasa harus tahu kabar arima.

"ooh, dia agak demam gitu sih. jadi gue suruh istirahat aja. eh btw makasih ya, gue duluan!"

jake tidak puas dengan jawaban perempuan itu. dia termenung, kenapa arima demam? apa dia kelelahan? apa dia terlalu banyak begadang? apa karena dia keluar malam untuk ke supermarket enam hari berturut-turut?

jake jadi cemas.

dia sendiri tidak mengerti sama apa apa yang dia rasakan. segala yang ada pada hatinya tidak seharusnya ada. arima hanya orang asing yang tidak sengaja telah menjadi pelanggannya. itu saja.

jake harus tau kalau dia bisa jadi tidak akan melihat dan bertemu arima lagi.

temporary crush, jake shim.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang