[14]

288 50 30
                                    

Myung Soo langsung memanggil Ju Hwan ketika lelaki itu masuk ke kafe. "Ju Hwan-ssi."

"Ah, iya, Bos."

"Kau segera keluar saat melihat So Eun pulang, kau mengikutinya?"

"Hanya ada sedikit yang mau kusampaikan. Aku tak tahu kalau dia pulang cepat hari ini."

"Begitu?"

"Iya, masalah pribadi."

"Melakukan pemaksaan lagi?"

"Tidak seperti itu. Bisakah tidak menanyaiku perihal So Eun? Aku jamin masalahku dan So Eun tak akan mengganggu kinerja kami."

Myung Soo mencibir dalam hati, "Dia pikir aku tak tahu apapun."

"Aku mau meneruskan pekerjaan."

"Tidak mengganggu kinerja katamu? Berapa waktu yang terbuang selama kau keluar tadi untuk urusan pribadi?"

"Oh, untuk itu, aku minta maaf. Tidak akan terulang."

"Santai sekali. Sebagai anak konglomerat, dia pasti menganggapku remeh."

"Bos?"

"Hmm, kembalilah bekerja."

Beberapa saat kemudian, Myung Soo meninggalkan kafe untuk pergi ke toko buku. Setibanya di sana, ia agak kesulitan mencari So Eun, karenanya diteleponlah gadis itu. "Kau di mana?"

"Toko buku."

"Aku tahu, sebelah mana?"

"Aku sedang menuju kasir."

"Ah, iya, aku melihatmu."

"Mwo?"

Myung Soo mengakhiri telepon, dan berjalan cepat ke arah So Eun. Seulas senyum yang tampak meneduhkan dibingkai Myung Soo.

"Myung Soo, bagaimana kau tahu aku ke toko buku ini?"

"Ini toko buku favoritku."

"Hah? Maksudmu, aku pergi ke sini karena ini toko favoritmu?"

Myung Soo terkekeh. "Hanya menebak. Toko buku besar selain ini, jauh dari kafe dan juga rumah."

"Ah, begitu. Tapi, kenapa kau sampai datang ke sini?"

"Memastikan kau tidak berbelanja banyak."

"Mworagu? Yah!"

"Hanya tiga buku itu, 'kan? Cepat bayar."

"Hmm, bilang saja kalau kau datang untuk menjemputku."

"Kau bisa pulang sendiri, kenapa harus kujemput?"

"Mengaku saja lah."

Myung Soo tergelak pelan.

"Aku benar, 'kan?"

"Sudah, cepat bayar." Myung Soo mendorong So Eun hingga gadis itu pun menyeret langkahnya menuju kasir.

"Mau langsung pulang?" Tanya So Eun ketika sudah di luar toko buku.

"Kau berharap aku mengajakmu jalan-jalan?"

"Ah, iya, mana boleh aku berharap lebih. Tapi, tak ada salahnya berharap demikian, bukan?"

"Berharap lebih itu salah."

"Sikap dan tingkahmu itu yang menumbuhkan harapan."

"Sudah kubilang untuk kendalikan dirimu."

"Aku tak bisa, aku lemah."

Myung Soo tertawa kecil. "Kau mau ke mana?"

So Eun diam sebentar. "Hmm, aku tak mau kemana-mana lagi. Semakin lama di luar, makin berisiko bertemu dengan orang-orang yang kukenal. Ayo cepat pulang." So Eun mendahului Myung Soo masuk ke dalam mobil.

After We Broke Up [Completed]Where stories live. Discover now