Part 2

31 2 1
                                    

Flashback

Tahun 2013

California university, banyak wajah baru yang berlalu lalang dihalaman kampus, 2 orang wanita dan 3 pria sedang duduk di bangku taman sambil menikmati matahari california yang cerah, musim panas telah tiba, itu tandanya sebentar lagi mereka akan berlibur. "Jadi tahun ini kita akan kemana?" kata Melisa : si tomboy dengan rambut panjangnya yang selalu tersembunyi di dalam hodie yang wajib ia kenakan.

"Bagaimana jika kita kerumah musim panas milik keluargaku" ucap si rambut ikal Daniel libeshkind : putra ketiga dari pengusaha wine terbesar dan calon pemilik kerajaan properti di New York, dan ahli waris dari setengah kebun anggur serta pemilik pabrik Wine milik keluarganya.

"Setuju, Aku suka pantai" Gerbera menimpali temannya, Gerbera : satu-satunya anak jurusan Desain komunikasi Visual di circle mereka, putri tunggal dari seorang dosen ternama serta pemilik saham terbesar di universitas mereka, tapi sepertinya ia tidak minat menjadi seorang dosen seperti ayahnya.

"Bagaimana jika kita ke pegunungan, Belanda" dan Adrian menarik minat teman-temannya : putra dari orang terkaya no 1 di belanda itu membuat teman-temannya menatapnya, lelaki tampan yang terlahir dengan kesempurnaan yang banyak orang inginkan, bahkan berbicara dengannya adalah keberuntungan yang tidak terkira, sayang sekali lelaki ini tidak berniat untuk berkencan.

"Yeah akhir minggu kita bisa pergi" mereka seperti setuju, jika George sudah berbicara maka kemanapun akan mudah, lelaki manis dengan sedikit bicara yang merupakan putra sulung dari pemilik maskapai penerbangan terbesar di inggris dan ke 5 di dunia ini memang terkenal sangat loyal, bahkan saat smester satu dulu, ia memberi tumpangan gratis pulang pergi untuk pertukaran pelajar angkatannya ke swiss, ia idaman banyak ibu-ibu untuk dijadikan menantu, tapi karakternya yang angkuh, sering merendahkan, kasar, play boy dan bad boy membuat para wanita baik antipati dengannya, dan banyak wanita nakal yang mendekatinya, Melisa dan Gerbera adalah pengecualian dari semua sifatnya itu.

"Sepertinya sudah deal" ucap Daniel sambil menatap keempat sahabatnya, Daniel si realistis dan paling ramah serta banyak tersenyum memang selalu senang untuk jalan-jalan, ia bahkan tidak pernah tinggal dirumahnya, selalu bepergian dengan mobil camp dan menginap ditempat yang ia sukai. Daniel si bebas dan sangat suka kebebasan, ia tidak suka dikekang bahkan ia tidak suka berkomitmen, ia benar-benar berjiwa seperti ibunya, yang setelah melahirkannya lalu meninggalkan dirinya dengan ayahnya untuk pergi berpetualang.

Gerbera kembali ke apartemen miliknya, ia bersama Melisa, karena sahabatnya yang super cuek itu ingin menginap di tempatnya, Melisa belum merapikan tempat tinggalnya, jadi ia akan tinggal malam ini bersama Gerbera "apa makan malam kita hari ini?" tanya Melisa sambil menekan tombol lift ke apartemen Gerbera yang sudah seperti rumah kedua untuknya.

"Entah, aku belum membeli bahan makanan, kita bisa pesan nanti"

"Baiklah" ucap Melisa ceuk, wanita yang ia kenal dengan baik ini sebenarnya adalah gadis yang baik dan ceria, di smester awal bahkan Melisa tampil begitu feminim, tapi setelah patah hati dengan kekasihnya yang merupakan pemilik cafe di seberang kampus, ia benar-benar berubah, ia tidak pernah berdandan lagi, tidak pernah mengenakan rok lagi, dan kabarnya lelaki itu sudah menikah.

Keduanya sampai di lantai apartemen Gerbera, dan gerbera sungguh terkejut melihat seorang gadis sekolah menengah duduk di depan apartmennya "Emilia?" Gerbera mendekati gadis cantik berambut pirang yang sudah sangat ia kenal sejak ia berumur 6 tahun. Gadis yang di panggil mendongak.

"Kakak" Gerbera cukup terkejut melihat penampilan Emilia, dia bergaya seperti roker wanita dengan lipstik hitam pekat yang menghiasi bibir tipisnya.

"Apa kamu sudah memberitahu momy jika kamu disini?" gadis itu menggeleng dan memeluk Gerbera.

ShadowWhere stories live. Discover now