PROLOGUE

50 19 10
                                    

Latar: Markas Rahasia Lee Minho
Pulau Geoje

14 tahun lalu.....

2039

"Masuklah, disini kita akan aman"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Masuklah, disini kita akan aman"

Minho mempersilahkan sahabatnya, Bang Chan untuk memasuki markas rahasianya.

Minho dan Bang Chan adalah sahabat karib sedari kecil. Mereka adalah duo intelligence yang selalu berebut peringkat pertama dalam setiap suasana kompetitif yang ada seperti saat mereka masih sekolah, kuliah, dan olimpiade exhibition ilmiah lainnya.

 Mereka adalah duo intelligence yang selalu berebut peringkat pertama dalam setiap suasana kompetitif yang ada seperti saat mereka masih sekolah, kuliah, dan olimpiade exhibition ilmiah lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ilustrasi Lee Minho & Bang Chan)

"Wow, apa-apaan ini?"

Reaksi Bang Chan saat beberapa bodyguard Minho melakukan pemeriksaan deep scanning yang sangat asing baginya.

"Hehe, santai saja, protokol yang kutetapkan disini memang sangat ketat mengingat tempat ini sangatlah rahasia."

Bang Chan tersenyum mendengarnya.

Setelah melewati ketatnya proses protokol, Bang Chan akhirnya berhasil lolos. Minho dan Bang Chan berjalan menuju ruang penelitian yang sepertinya sedang dikembangkan secara besar-besaran.

"Biar kutebak, pasti orang tuamu tidak tahu tentang semua ini."

"Tentu, Bang Chan. Mereka tidak pernah percaya dengan semua ceritaku, meski aku selalu menyediakan bukti konkrit di hadapan mereka."

Minho berjalan mendekati Bang Chan setelah mengambil sebuah kristal dari meja laboratorium.

"Dengan kristal ini, aku akan menyempurnakan alat teleportasi mutakhir milikku, dengan alat itu, ayah dan ibuku tidak akan perlu lagi terpapar radiasi dalam waktu lama."

Bang Chan sedikit terkejut, namun kembali tersenyum.

"Apakah itu kristal Norn? Bagaimana kau bisa mendapatkannya, Minho?"

"Tidak mudah, ada cara tersendiri untuk mengambilnya, semua catatanku kusimpan dalam laci itu untuk berjaga-jaga."

Bang Chan melihat laci yang dimaksud.

"Lihat ini, kau akan menjadi saksi pertama keberhasilan proyek terbesarku, selama ini kau selalu bilang aku selalu hidup dalam keraguan karena tidak pernah meluapkan kepintaranku, sekarang aku akan membuktikannya padamu, sahabatku."

Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Minho memberi komando untuk para ilmuwan di dalam ruangan untuk segera mengaktifkan alat teleportasinya.

*ZIIIIIIING*

Suara yang sangat bising dan keras terdengar dari alat itu.

Minho perlahan kehilangan senyum bangganya, dia terlihat mulai gelisah.

"Hey, Minho, ada apa kawan?"

"Ah..."

Bang Chan mendekat dan berbisik..

"Minho, buktikan kalau kau bukanlah hanya beruntung selama ini, tetapi kau memang cukup pintar untuk mengalahkanku."

Suara alat itu semakin membesar.

"Masukkan kristalnya!"

Kedua mata Minho tak dapat berpaling dari alat teleportasi kebanggaanya yang mulai bercahaya.

Para pekerja lab yang berada dalam ruangan tenggelam dalam kepanikan.

Barang-barang di dalam ruangan mulai terangkat dan berhamburan di udara.

"Bang Chan! Lihatlah, aku pasti.... Bang Chan??"

Minho segera berlari mengecek laci dimana dia menyimpan catatan tentang kristal Norn.

"Bang Chan......."

*BOOM!!!!!!!*

Ledakan radiasi dengan skala besar tidak dapat terhindarkan.

Lee Minho diketahui sebagai satu-satunya penyintas dalam kejadian tersebut.

Peristiwa ini menggemparkan Korea Selatan hingga hampir 5 tahun.

to be continued...

AGENTS OF SALVATIONWhere stories live. Discover now