Chapter 9

3 2 0
                                    

ㅁㅁㅁ

Minho, Jeongin, Sunghoon dan Jay kembali dari penelusuran mereka di pesawat Daeho.

Mereka berharap Lee lupa ingatan karena pukulan Jay tadi, tapi kenyataan memang tidak seindah yang mereka harapkan.

Lee melaporkan kelakuan mereka, berbohong dan mengadakan penelusuran gelap di luar sepengetahuan Shinae.

Soobin yang pura-pura tidak tahu apa-apa berpikir keras untuk membalikkan keadaan.

"Jadi...siapa duluan?"

Shinae mengangkat sebuah pistol dan memperhatikan para agent satu-persatu yang sudah melekat di tembok. (chip)

"Tunggu, jangan percaya asistenmu begitu saja."

Semua terkejut dengan kata-kata Soobin.

"Aku dan teman-temanku masih baru di sini, jadi aku yakin mereka tidak mungkin pernah berniat buruk padamu."

Shinae dan Lee saling bertatapan.

"Geledah saja dia, aku tadi melihatnya memasukkan sesuatu dalam jaketnya."

Soobin menunjuk Lee.

"Haha, dasar bodoh, kenapa kau malah balik menuduhku?"

Lee tertawa sembari digeledah oleh Shinae.

"Hmm.."

Shinae menemukan sebuah pistol di dalam kantong jaket Lee.

"Apa-apaan ini? Meskipun kau adalah asistenku, bukan berarti kau kuperbolehkan membawa senjata dengan bebas."

"Sepertinya dia sedang merencanakan pembunuhanmu dengan seseorang untuk mengambil posisimu."

Soobin semakin memamanas-manasi Shinae.

"Aku mendengarnya sendiri kemarin sore."

'DOR!'

Shinae menembak Lee di tempat.

Rencana Soobin berhasil.

Dialah yang sebenarnya menempatkan pistol itu di jaket Lee, kemampuan teleportasinya membuatnya dapat melakukan rencananya dengan mulus dan cepat.

Magnet chip para agent dimatikan.

"Kau!"

Shinae menunjuk Sunghoon.

"Sekarang kau adalah asistenku yang baru."

———
Scene 2

ㅁㅁㅁ

ㅁㅁㅁ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AGENTS OF SALVATIONWhere stories live. Discover now