5. long story short

16 4 0
                                    

suara musik yang sangat kencang cukup menganggu changbin kali ini, biasanya ia suka sekali dengan suasana night club. jadi yang ia lakukan hanya minum alkohol itupun dengan kadar yang sedang.

seseorang duduk di sebelahnya, "bro"

"hoy?"

"congratulations on your first win at f1," changbin menangkat gelasnya, "thanks."

"udah punya pacar?" ini pertanyaan yang changbin berusaha hindari, "belum, masih mau fokus karir dulu."

"temen gw beda," changbin mengangguk dan memberi gestur kepada barista untuk menambahkan minumannya.

"kerjaan lo gimana mark? haechan apakabar?" kata changbin basa-basi ia sudah lama tidak bertemu dengan haechan, pacar temannya itu.

"kerjaan gw lancar, fyi i proposed him two months ago and he said yes," kata mark senang sembari memamerkan foto tangan haechan yang sudah ada cincin di jari manisnya.

changbin yang sedang meminum minumannya tersedak, "wow, cepet banget. i thought you wanted to marry him when you were old enough about 30."

"rencana awalnya gitu, tapi diumur 25 ini gw merasa kaya we're ready for marriage."

"paling keren dah lo." mark yang mendengar changbin terkekeh.

"btw, gw ketemu bocah lucu banget kaya anak ilang," changbin mulai bercerita tentang ia bertemu dengan felix

"broo you don't eh?" mark menaikkan alisnya lalu kepalanya dipukul oleh changbin, "i'm not pedofile."

"maaf maaf, lanjut cerita deh gw mau nambah minum."

"jadi, gw gatau gimana ada orang bisa masuk ke bagian privatenya f1, dia nyasar sampe toilet pemain."

mark yang disampingnya terkejut, bahkan waktu ia menonton changbin ia tidak bisa menembus area tersebut.

seakan mengerti gestur mark changbin menjawab, "gw kira dia anak staffs or bodyguards tapi ternyata bukan setelah gw pastiin ke bang chan."

"lucunya dia minta gantiin balon yang ga sengaja gw injek, tadinya gw males, badan gw udah cape banget, but when i saw his face damn dia mau nangis."

changbin berhenti sebentar dan meminum alkohol sebagai penyegar dahaganya, "gw gatega, gw suruh bang chan cari balon lagi, BUT HE DIDN'T KNOW ME?!" di akhir kata changbin tanpa sengaja menggebrak mejanya.

"lo kurang terkenal kali bin," mark hanya tertawa kencang.

"au deh, dia dateng buat balon di arena doang kali, bukan buat nonton balapan."

"then you fall in love at the first sight?" mark menggodanya dengan menggoyang goyangkan gelas minumannya

"no i'm not." changbin mengelak, mana mungkin ia suka hanya karena pandangan pertama.

"haha, terserah deh bin."

mark dan changbin melanjutkan kegiatannya, minum dan bercerita. changbin pulang ke apartemennya dengan bang chan yang tidak mabuk sama sekali.

jika changbin yang berkendara, habislah lisensi profesionalnya.

"chan, cariin data cowo yang kemaren gw injek balonnya," changbin dengan setengah sadar berbicara kepada chan.

"lo gila? gw aja bahkan ga hapal mukanya,"

"harus ketemu chan."

"shut the fuck up." chan kesal dan membungkam mulut changbin dengan kaus kaki.

changbin linglung dan terjatuh di sofanya setelah chan membungkam mulutnya dengan kaus kaki.

- hai, updatean dari arena kembali.
aku jarang update di wattpad, kalau kalian mau baca ceritaku boleh follow twitter @ecriturej isinya buat nulis tapi versi sosmed gitu.
- makasih udah baca!
- ini bakal aku revisi habis-habisan ya

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Dec 09, 2021 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

arena - changlixOù les histoires vivent. Découvrez maintenant