Diam 16.

18 4 0
                                    

Karena kejadian kemarin saat Amelia masuk sekolah sering kali ia menjadi buah bibir namun ia hanya diam tidak membalas perkataan mereka walau pun itu dekat sekali banyak yang positif namun yang negatif juga tak kalah banyak nya . Beberapa guru juga mengetahui nya mereka memuji sekaligus mencaci .

Dengan itu juga Amelia mulai membiasakan diri dengan itu semua mungkin tanpa ia sadari juga ia terlihat lebih tegar lebih kuat dengan sendirian . Contohnya sekarang ia berada di ruang tamu rumah Rangga yap benar rumah Rangga karena Rangga setelah dimana hari ia menyatakan perasaanya ia juga memberi tau kepada Mama Papa nya . Rangga hanya ingin Amelia benar benar merasa menjadi miliknya untuknya kekasihnya merasa agar ia dihargai juga tentu saja . Tentang perasaan sebuah hubungan dengan status penting juga kedua orang tuanya mengetahuinya .

Saat ini pula Amelia dengan Mama Rangga berada diruang tamu terlibat pembicaraan obrolan yang santai .

"Jadi perempuan yang dewasa itu bagus nak tapi jangan terlalu dewasa lakuin apa yang kamu suka aja percaya diri"

"Hanya lihat sekitar aja tante terkadang jadi terintimidasi sendiri "

"Coba percaya diri aja gak papa dulu tuh Rangga orangnya pemalu dikit dikit mama aja , ah gak mau ma tapi apa sekarang dia buktinya bisa keluar dari rasa itukan. Mama tau semua juga butuh proses Amelia pasti bisa" ya begitulah banyak petuah nasehat jika sudah berbicara dengan seorang ibu.

"Dan jangan manggil tante lagi gak enak didenger manggilnya mama aja sama kayak Rangga " lanjutnya

"Iya ma ma " ucap Amelia sedikit gagu

"Rangga itu waktu kecil gak suka banyak main dirumah terus jadi anak rumahan tapi semenjak SMP kelas tiga mulai lah dia diajak main sama temen temennya "

"Sama tante Amelia juga jarang keluar rumah rasanya kalo dirumah udah susah buat pergi keluar "

"Ngomong ngomong dulu waktu di tembak Rangga gimana "

"Duh mama kalo ditembak Rangga mungkin sekarang Amel masih dirumah sakit"

"Bisa aja kamu , mama tuh kepo aja sama anak mama satu itu "

"Enggak gimana gimana Ma malah Mama seharusnya marah sama Rangga"

"Loh kenapa dia buat apa dia "

"Rangga buat Amel nangis Ma , gimana gak nangis udah diajak pergi malem dibuat baper mana Amelnya dulu yang suka Rangga eh nyatain perasaanya di depan pager rumah Amel duh anak mama satu itu bener bener bikin repot "

"Hahaaa Rangga Rangga nanti kalo ada apa bilang ke mama ya curhat ke mama aja angep aja mama ini mama kamu sendiri "

"Ngomong ngomong Amel tadi udah izin ke mama kamu kalo main ke rumah Rangga"

"Emm itu tante aku gak tinggal sama Ibu , Ibu sama Ayah tinggal di Manado , ayah kerja disana " jelas Amelia yang mulai tak percaya diri mulai menunduk .

"Jadi Amel tinggal sama siapa ?" Tanya Mama Rangga juga sedikit terkejut atas penuturan Amelia.

" Amel tinggal sendirian tapi untuk makan dan bantu bersih bersih rumah  ada bibi yang dibayar orang tua Amel"

"Nanti kalo Amel kesepian suntuk dirumah sendiri Amel sering sering aja mampir kesini biar nanti Rangga yang jemput "

"Aduh mama nanti ngerepotin gak enak "

"Rumah mama terbuka lebar untuk Amelia , jangan sungkan sini peluk dulu , pasti capekkan sendirian dirumah kalo butuh sesuatu juga bilang mama ya "

"Duh peluk pelukan nih Rangga ikut juga boleh ya " ucap Rangga yang baru datang dari kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian .

"Gak boleh kamu ajak Amel ke taman belakang sana main main disana banyak kucing juga kan"

"Sana Amel main ke belakang aja sambil nunggu makan malam jadi "

"Iya mama "

___________________________________

"Amel"

"Hemm kenapa "

" Merasa lebih baikkan"

"Sangat terimakasih Rangga" ucap Amelia dengan begitu tulus

"Apa pun untuk mu , ingat selalu ada aku untuk mu , adu kan semua keluh kesah mu pada ku " .

"Sekali lagi Rangga kamu benar benar sudah membuat ku bergantung pada mu. Kamu cukup membuat ku merasa semakin merepotkan mu semakin membuat ku merasa tak berguna untuk apa pun . Rangga jika kamu juga dalam masalah katakan ya walau Amel tak mampu bantu banyak setidak nya Amel tau akan permasalahan mu . Maaf sering merepotkan mu "

"Aku mulai gak suka arah pembicaraan mu , udah berapa kali ku bilang kamu kekasih ku dan memang selayaknya aku memperlakukan mu dengan baik"

"Tidak bukan seperti itu , perlakukan aku seperti biasa saja aku hanya takut suatu saat seseorang dari masa lalu mu atau saat kamu menemukan seseorang yang begitu jauh lebih baik dari ku kamu akan meninggalkan ku dan disaat itu pula aku sudah terlalu jatuh pada mu Rangga. Kamu tau aku terlihat tak memiliki siapa pun untuk hanya sebagai teman ku bukan . Kehadiran mu dalam hidup ku pantas ku puja Rangga" sekiranya begitu lah sebenarnya perasaan Amelia beberapa waktu ini gundah ketakutan keresahan semua ada dalam dirinya. Namun ia juga terkejut saat melihat Rangga sudah berada didepannya berlutut didepannya saat ia dudu di gazebo .

"Sungguh aku bersumpah atas mama aku tak akan berpaling dari mu Amelia , kamu bisa meninggalkan ku saat itu juga jika aku berpaling dari mu . Kamu harus tau bahkan masa lalu ku tak akan mengubah apa pun dari kita. Mungkin kamu enggak bisa percaya sama aku tapi kamu Amelia Laura Davana seseorang yang benar benar ingin ku jaga untuk selamanya"

"Rangga terimakasih banyak" ucap Amelia

Diam !Where stories live. Discover now