Jika Kazutora sedang libur bekerja, [Name] sering bermain rambut panjangnya. Seperti halnya mengepang atau sekedar menyisir.
"Sudah tidak mirip pisang, ya?" Tanya [Name] yang tiba-tiba teringat bagaimana rambut Kazutora saat remaja dulu.
Kazutora menolehkan kepala, menatap lekat sang istri yang duduk di belakangnya. "Pisang??"
[Name] mengangguk, tangannya masih memegang beberapa helai rambut Kazutora. "Dulu rambutmu mirip pisang." Ucapnya kemudian tertawa pelan.
Kazutora ikut tertawa. Laki-laki itu tidak peduli rambutnya dikata mirip pisang, jika [Name] yang mengatakannya. Entah jika orang asing tiba-tiba mengejek style rambutnya mirip pisang. Kazutora akan murka hingga menyalahkan Mikey, mungkin?
[Name] mengikat rambut hitam Kazutora, membiarkan beberapa helai rambut berwarna kuning tetap tergerai. Kemudian melirik jam yang berada di dinding sebelum akhirnya berdiri dari duduknya.
"Aku akan menyiapkan makan siang."
Kazutora ikut berdiri, menyusul [Name] yang sudah melangkahkan kaki jenjangnya ke dapur lebih dulu. "Aku akan membantu mu."
"Apa kau tidak mau bermain rambutku lagi?"
