[10/10]

4.4K 883 296
                                    

Kazutora menutup album foto yang di dominasi oleh foto [Name]. Sejak tadi yang ia lakukan hanya menatap beberapa foto tersebut sembari menunggu putri kecilnya selesai memakai baju.

"Sudah lama juga ya?" Gumam Kazutora, kemudian menghembuskan nafasnya pelan.

"Papa!"

Atensi Kazutora teralihkan dengan gadis cilik yang berjalan ke arahnya. Kazutora berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan tinggi sang anak. "Sudah selesai?" Tanyanya lembut.

Gadis kecil itu menggeleng. "Sisir rambutku." Ucapnya seraya menyodorkan sisir ke arah Kazutora.

Kazutora tersenyum simpul, tangannya mulai menyisir rambut sang anak dengan perlahan. "Rambutmu sudah sangat panjang, tidak mau di potong saja?"

Gadis kecil berusia enam setengah tahun itu menggelengkan kepalanya. "Biar mirip mama."

---

Beberapa menit perjalanan menggunakan kendaraan roda empat, Bapak dan anak itu sampai di tempat tujuan. Kazutora hanya berjalan pelan, sedangkan gadis kecilnya sudah berlari terlebih dahulu.

"Mama, aku dapat nilai 100, cuma 1 sih." Ya, gadis itu hanya bisa berbicara di depan batu nisan. Ia tidak akan pernah mendapat kata selamat dari sang mama secara langsung.

[Name] meninggal setelah melahirkan putri kecilnya. Saat itu, Kazutora kehilangan semangat melanjutkan hidup. Laki-laki itu begitu terpuruk.

Kazutora memilih untuk tidak akan pernah menikah lagi. Karena dalam hatinya hanya ada [Name]. Tidak ada perempuan lain yang mampu menggantikan tempat tersebut, kecuali putri kecilnya sendiri.

Hati Kazutora terasa sesak, ia tak tega melihat putri semata wayangnya yang tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu. "Mama mu pasti bangga saat tahu gadisnya tumbuh pintar."

"Benarkah?" Pertanyaan itu mendapat balasan anggukan kepala dari Kazutora.

Karena hari semakin sore dan cuaca sedikit mendung, Kazutora memutuskan untuk segara pulang ke rumah. Ia meraih tangan mungil gadis kecil di sebelahnya. "Ayo pulang!"

"Jika besok nilai ku 100, kesini lagi ya?"

Kazutora menyunggingkan senyum tipis, "Ya, tentu saja."

"Kau tau? Aku sangat merindukanmu."

- end -

yang sejak awal udah sadar book ini cuma plesbek : ( ͡ _ ͡°)ノ

𝐖𝐈𝐅𝐄 » kazutoraWhere stories live. Discover now