💭 meet

1.4K 380 34
                                    

esoknya, waktu jam istirahat jungwon jalan ke kantin bareng dohyon sama haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

esoknya, waktu jam istirahat jungwon jalan ke kantin bareng dohyon sama haruto. iya, jungwon jadi mungil banget, mana berdirinya ditengah.

mereka mau nyusul ke kantin yang katanya jeongwoo dan win udah boking tempat. soalnya tiap jam istirahat kantin tuh rameeee banget, siapa cepat dia dapat tempat. jadi dua anak itu langsung meluncur ke kantin.

"gue ngga bawa duit lagi." dohyon menghela nafas, "gara-gara kemarin nih haruto ngajak gue mabar sampai subuh, gue jadi kesiangan terus buru-buru."

haruto nyengir, "iye ntar gue jajanin."

widih, kapan lagi watanabe haruto mau jajanin temennya—

"tapi gue juga ngga bawa duit. ntar kita minta win, dia kan kaya."

"si anjing. kok wonyoung mau aja ya sama lo."

jungwon bagian haha hihi doang, kalau udah kesel tinggal pukul

tiba-tiba satu perempuan berdiri dihadapannya sehingga memblokir jalan mereka bertiga.

"apa?" tanya haruto ke perempuan ini.

dia langsung memegang tangan jungwon, "gue mau ngomong sama lo."

"ASIIKKK ACIKIWIR JUNGWON~" ejek dohyon yang merangkul haruto dan berjalan, "duluan ya."

"asik porsi jungwon bisa kita bagi 2."

"eh, woy!" percuma jungwon mau teriak-teriak, dohyon dan haruto langsung ngacir ke kantin.

jungwon natap perempuan di depannya ini, "kenapa?"

"ke halaman belakang, yuk? ngobrolnya di tempat sepi."

"mau ngapain? disini aja kali—"

"katanya mau bilang makasih?" perempuan itu tersenyum, kemudian berjalan lebih dulu.

jungwon masih ngebug di tempat.

"hah? makasih ap— EH???!!! tungguin!!"




























mereka sampai di halaman sekolah yang sepi. jarang banget ada yang kesini, palingan cuma anak-anak bolos pelajaran.

"selama ini lo yang suka kirimin menfess buat gue??" tanya jungwon, perempuan ini mengangguk.

"sebelumnya gue mau minta maaf ya... kalau menfess gue bikin lo risih."

"ngga, awalnya. tapi yang terakhir-akhir ini sumpah ngeselin banget?! maksud lo apaan???" jungwon ngomel,

"gue ngga ada urusan sama lo sebelumnya ya, tapi kenap—"

"inget menfess yang gue bilang gue bakal berhenti kirimin menfess buat lo?"

jungwon ingat, kemudian mengangguk pelan.

"gue emang beneran berhenti hari itu, karena ada orang lain yang ikutan kirim menfess buat lo tapi isinya nyudutin lo."

"jadi ada dua orang yang kirimin menfess buat gue?!" kaget jungwon.

"gue selalu kirimin kata-kata yang baik buat lo. kalau yang isinya nyudutin lo, itu bukan gue." kata perempuan ini sambil menyodorkan ponselnya ke jungwon.

disana terlihat dia mengirimkan beberapa menfess untuk jungwon lewat email ekskul penyiaran. jungwon juga membaca semuanya dan benar apa yang dikatakan perempuan ini.

"terus, yang ngirimin gue menfess akhir-akhir ini siapa dong?"

"gue tau orangnya."

sorot mata jungwon terlihat serius, "siapa?"

"bentar lagi menfess bakal dibacain. saat itu juga, ayo kita ke ruang penyiaran."

jungwon setuju. dia harus tau siapa orang yang berani mengancam, menyuduti, bahkan ngatain dia lewat menfess.

perempuan ini hendak pergi karena merasa semuanya telah dia katakan ke jungwon, tapi tangannya ditahan.

jantungnya berdegup cepat. dia sama sekali tidak pernah bicara dengan jungwon, baru hari ini dan sekarang tangan mereka bersentuhan.

"k-kenapa?"

"makasih ya, esha." ucap jungwon dengan senyum paling manis yang pernah ia tampilkan.


- lovefess -

- lovefess -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lovefess, jungwon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang