2.

104 20 2
                                    

Juna menatap dirinya Ke Kaca mencoba merapikan penampilannya dan berlalu pergi. Membuka pintu kamarnya, aroma masakan tercium Wangi di hidungnya. Berjalan ke arah Dapur, Karna penasaran.

"Mbak Ita?" ujar Juna. Bagaimana dirinya melihat seorang perempuan yang dia kenal tengah memasak di dapur.

"Wah udah siap kamu. Baru aja mau mbak bangunin." ucapnya Meletakkan mangkuk berisi nasi ke meja makan.

"Kok disini?" Tanya Juna.

"Masakin kamu, ayok makan dulu. Tadi malem makan mie doang kan kamu?" ujarnya Menyuruh Juna untuk duduk dan Juna mematuhinya.

"Si dia kemana?" Tanya Juna sedikit tak menyukai nada bicaranya.

"Dia siapa? Keni?" pikir Perempuan bernama Ita itu. Mengambil piring dan nasi itu.

"Aku nggak suka Namanya" terang Juna melahap makanannya dengan kesal.

"Kenapa? jangan gitu. sampai kapan? Bagaimanapun Keni kakak mu. Dia sayang sama kamu, jangan terus-terusan marah sama dia." Keterangannya itu hanya membuat Juna tambah kesal.

"Aku sudah kenyang, Mbak. Terima kasih."  ucap Juna. berdiri dan berlalu, Meninggalkan makannya yang baru dia makan beberapa suap.

"Juna, untuk beberapa hari ke depan. Aku yang jaga kamu, Keni sibuk Syuting" ujar Ita. Tanpa di hiraukan, Juna tetap berlalu pergi.

Meninggalkan Ita di rumah sendiri. Ita dia adalah kekasih Keni, kakak Juna. Ita tau semuanya tentang apa yang Terjadi pada persaudaraan antara Keni dan Juna.

"Juna, seharusnya kamu harus sedikit memahami dan Sedikit lebih dewasa lagi" batinnya Tersenyum menatap pintu yang terbuka.

•••

Kali ini, Nabil mau di ajak makan oleh Juna tanpa menolak. Keduanya makan nasi goreng di pinggir jalan. Juna dan Nabil keduanya hanya saling diam. Menatap kendaraan yang jalan kesan kemari cukup menghilangkan kebosanan.

"Juna"

"Kenapa?"

"Sepi, ya?"

"Apanya yang sepi?"

"Sepi ya ketika ramai tapi Sendiri"

"Kamu Ngomong apa sih? Aku nggak faham maksudnya?" Tanya Juna yang menatap serius kekasihnya.

"Hem, lupakan aja." ujarnya berusaha untuk memalingkan ucapannya.  mengarahkan senyuman manis ke arah Juna.

"Lupakan gimana? Jangan bikin aku bingung" Namun saat Juna penasaran akan maksud ucapan Nabil, nasi goreng yang mereka pesan datang.

Keduanya hanya diam dan fokus makan saja. Namun, Sesekali Juna menatap Nabil. Masih penasaran maksudnya apa. Tidak lama-lama keduanya sudah menghabiskan Nasi Goreng.

"Nab"

"Iya?"

"Kamu baik-baik aja, kan? nggak banyak pikiran?" Tanya Juna ke Nabil kekasihnya.

"Tentu, kenapa nggak? Aku selalu baik-baik aja." jawab Nabil tersenyum ke Arah Juna.

"Kalo ada apa-apa bilang, ya?"

"Pasti. Udah ayo pulang?" ucap Nabil.

•••

Di rumah lelah melanda Juna, laki-laki itu Lelah semuanya. Juna berjalan santai ke Arah kamarnya. namun, melihat Ita tertidur di depan TV Membuat langkahnya Terhenti sesaat.

"Mbak, kok tidur di sofa? Pindah, mbak" ucap Juna mencoba untuk membangunkan Ita.

"Oh, kamu Jun" ucapnya yang terbangun itu. mencoba mengisi Nyawanya kembali.

Kakak || Xiaojun ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang