Alo my bestie oren hehe.. oh iya kalian panggil aku 'Mae' aja yah. Soalnya itu nama panggilanku dari temanku sejak masa kuliah. Kalau panggil 'Thor' kaya agak gimana gitu yah. aku pengen kita lebih dekat aja gitu hahaha:)
Nah sesuai janjiku semalam yah.
Happy Reading^^
***
Tangan mereka saling bertaut satu sama lain. Win terus mengeluarkan suaranya yang serak lantaran Bright hanya diam memandanginya.
Bright tersenyum melihat kalung itu masih terpasang di leher putihnya. Berarti Win selama ini memang tidak pernah melupakannya. Kalung itu masih bertengger dengan cantiknya di leher jenjangnya yang mulus.
Di usapnya kembali pipi Win yang banjir karena air matanya. Sekarang Bright lagi yang mengeluarkan suaranya karena sepertinya ia tau Win saat ini tengah panik karena keterdiamannya.
"Win.. ayo kita akhiri semua ini"
"ayo kita beri tahu kepada semua orang jika kau adalah milikku. Ayo kita beri tahu pada dunia jika kau hanya untuk ku. Tidak ada yang bisa mengambil kau dariku. Begitupun aku. Tidak ada yang bisa mengambilku darimu. Karena kita memang sudah di takdirkan untuk bersama"
"Win.. sampai saat ini hatiku hanya ada namamu. Sampai kapan pun hanya ada nama mu di hatiku. Aku tidak perduli dengan Pear ataupun orang-orang yang mengatakan aku ini itu. Aku hanya ingin mengambil kebahagiaanku. Aku hanya ingin bahagia bersama seseorang yang aku cintai dan aku sayangi. Terserah kata orang akan diriku. Aku hanya ingin mengambil hak ku untuk bahagia."
Win mengangguk dengan kencang menyetujui ucapan Bright. Ia ingin bahagia bersama Bright. Karena Bright adalah kebahagiaannya.
"ayo kita lakukan phi"
"kita akan melakukannya. Tetap disisiku apapun yang terjadi. Kau harus berjanji kepadaku."
Lagi-lagi Win menganggukkan kepalanya. "aku janji. Aku tidak akan meninggalkan phi apapun yang terjadi"
Tidak ada yang bisa memisahkan mereka berdua lagi. Apapun yang terjadi mereka akan menghadapinya. Kekuatan cinta mereka akan membawa mereka pada titik kebahagiaan.
Walaupun sekarang akan ada badai kembali pada hubungan mereka. Namun mereka percaya akan kekuatan cinta mereka. Mereka bisa menghadapi badai itu depan sana bersama.
Tidak ada yang akan menyerah dan meninggalkan lagi. Mereka akan menghadapinya bersama. Sudah cukup masa lalu. Sekarang mereka ingin mengejar kebahagiaan di masa depan.
"lebih baik kita tidur. Lihat mata ini kembali membengkak, Win. Aku sangat sedih melihatnya" Bright mencium bergantian mata bengkak Win.
Matanya kembali terbuka melihat wajah Bright yang sangat dekat pada wajahya. Terpaan angina serta nafas Bright menjadi satu di wajahnya.
Bibir Bright kembali mendarat di wajah Win. Namun kali ini di keningnya. Menciumnya dengan penuh kasih sayang. Win menutup kembali matanya merasakan kecupan yang ada pada keningnya.
"aku mencintaimu Metawin" ujar Bright setelah menarik bibirnya dari kening Win.
"aku juga mencintaimu, phi Bright"
***
Suara tangisan sedari tadi menghiasi rumah ini. Kiya tidak henti-hentinya menangis karena sambungan telfon dari Win yang tiba-tiba saja terputus. Pear juga sudah berulang kali menghubunginya tetapi Win sama sekali tidak mengangkat ponselnya."sayang, Kiya. Dengerin kata bunda"
Putrinya sama sekali tidak menggubrisnya. Ia terus saja menangis memanggil nama Win. "papi Win.. papi hiks"

YOU ARE READING
I am sorry
Fanfiction[TAMAT] sequel of "Please, look at me for just a moment" ✨Highest Rank✨ 🥇 #brightwin 🥇 #bright 🥇 #win 🥇 #still2gether 🥇 #sarawattine 🥉 #winmetawin