Prolog : DMA

2.2K 304 106
                                    

Suara riuh sorakan yang berisi dukungan terdengar ramai, beberapa gadis terang-terangan meneriaki nama pria yang baru saja melakukan three shoot. Lapangan outdoor menjadi lebih ramai dari biasanya, dipenuhi dengan penonton yang tengah menonton pertandingan basket antar kelas yang memang sedang dilombakan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Adelio, atau yang lebih akrab di panggil Lio, masih setia di bangku penonton menonton pertandingan basket yang untuk pertama kalinya dia lihat, biasanya Lio akan meliburkan diri dan tidak akan datang ke acara seperti ini.

Lio itu sangat tidak menyukai berada di tengah orang banyak, dia benci kotor dan dia benar-benar maniac kebersihan yang membuatnya mengidap penyakit Mysophobia. Dan semua orang tau akan hal itu, walau mereka mencibir keanehan Lio, tetap saja mereka tidak akan menyuarakannya, karena Lio itu cucu pemilik sekolah tempat mereka belajar, si bungsu kaya raya dari keluarga Yu, yang diperlakukan seperti seorang putri, walau jelas dia laki-laki.

Lio itu tidak suka olahraga, dia mudah kelelahan karena fisiknya lemah.

Lio itu tidak pintar dan juga tidak bodoh, hanya berada di tengah-tengah.

Kelebihan yang Lio miliki adalah wajahnya yang tampan dengan kulit putih bersih, mata coklat cantik dan bulu mata hitam yang sedikit lentik serta berasal dari keluarga kaya raya no 14 di China berdasarkan survei dua tahun silam.

"WOAH! Devan!" Teriak penonton heboh saat salah satu pemain dengan nomor punggung 10 mengelap keringatnya dengan baju yang dia pakai. Terlihat garis halus pada area pinggangnya, dan beberapa kotak samar yang telah terbentuk.

Lio menatap mereka dengan tatapan datarnya, dan kembali ke objek yang sendari dia perhatikan. Pria dengan nomor punggung 10 adalah kapten basket sekolah,namanya Devan Kei, tampan dan pintar. Jika dia tersenyum ada dua lesung pipit yang akan tampil pada sisi kiri dan kanan pipinya. Memiliki banyak teman, dan banyak penggemar wanita, disukai oleh guru-guru dan juara umum satu , dan juga dia pernah mengikuti olimpiade sains tahun lalu.

Mata Lio menatap intens bibir milik Devan yang entah kenapa menjadi obsesinya sejak satu bulan yang lalu, tepatnya saat secara sengaja seseorang Siswa menyebarkan video rekaman Devan sedang bercumbu dengan seorang wanita di sebuah club malam. Tidak ada yang terjadi, tidak ada cibiran terhadap prilaku Devan yang sangat berbeda disekolah dengan apa yang ada divideo itu, semua seolah tidak peduli dan tetap memuja Devan, bahkan setelah video itu beredar orang-orang semakin memujanya dan menambahi satu julukkan baru yakni good kisser.

"Oh sialan!" Rutuk Lio dalam hati, saat secara tidak sengaja Devan menatap kearahnya, atau mungkin arah lain. Tapi bagi Lio, Devan benar-benar menatap kearahnya dan tersenyum kecil.

"Aku ingin menciumnya, tapi dia seorang laki-laki." Bisiknya halus, tidak akan ada seorangpun yang akan mendengarkannya, "Dan itu jorok. Ada banyak kuman." Sambungnya dan begidik ngeri.

Buru-buru Lio berdiri dari duduknya, merasa ingin muntah saat membayangkan hal yang membuatnya jijik sekaligus membuatnya penasaran.

"Sadarlah idiot! Kau itu seorang laki-laki, memiliki penis sama sepertinya." Suaranya pelan, dan buru-buru berjalan meninggalkan lapangan outdoor.

'Duk.'

Karena terlalu terburu-buru Lio tidak memperhatikan jalannya, merasa bersalah Lio mendongakkan kepalanya untuk meminta maaf, namun suaranya tertahan di ujung lidah, saat melihat Devan ada dihadapannya dengan keringat yang membasahi keningnya.

"Ah maafkan aku. Aku terburu-buru, seseorang dari teamku terjatuh dan aku harus kembali kelapangan untuk memberikan dia antiseptic." Ujarnya sembari membasahi bibir bagian bawahnya dan itu tidak luput dari pandangan mata Lio.

"Aku harus pergi, dan maaf telah menabrakmu, Lio." Ucap Devan dan berlalu dengan larian kecilnya meninggalkan Lio yang tengah tersenyum kecil.

"Ah, jadi Devan tau namaku?" Bisiknya entah pada siapa.

Devan dan Lio tidak pernah berkenalan secara resmi, mereka satu sama lain hanya saling mengenal melalui nama. Devan dikenal dengan Pangeran miskin yang pintar dan tampan, sedangkan Lio dikenal dengan julukan Princess Yu yang tampan dan kaya, tidak lebih dari itu.

Seperti langit dan bumi, begitulah orang-orang menamai mereka berdua.

**

Kamis, 12 Agustus 2021 | Pukul 22:42 WIB.

Hallo semua, perkenalkan aku Sekai007, kalian bisa manggil aku Hun dan jangan Thor ya, aku bukan superhero yang maniak sama palu hehe. salam kenal semua, aku enggak tau ini ada yang baca atau engga, tapi cukup jadi tempat aku untuk membuang semua keluh kesah yang ada didalam pikiran aku hehe.

Maaf, aku bukan aku mau ninggalin works lama di akun lama, tapi aku benar-benar kehilangan data ceritanya dan akun yng lama @sekai007 enggan bisa login lagi, jadi ya gitu.

kok baru nonggol kak?

ya karena aku sudah frustasi untuk berbagai cara login,

terus kenapa balik lagi kak?

karena aku baca banyak cerita, dan resah mau ending yg sesuai yng aku mau. jadi ya coba coba nulis lagi deh.

Salam kenal sekali lagi semua nya, tolong berikan kritik dan saran.



Devan Meet AdelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang