8

240 49 2
                                    

         Hari itu berlalu begitu cepat. Tak terasa, hanya karena waktunya satu hari? atau memang karena tak terasa? Entahlah. Semua berlalu begitu saja. Perkemahan satu hari membuat mereka semua yang bergabung kelelahan.

Berbagai macam lomba dan penelitian selama berkemah disana sudah kami lakukan. Ya—meskipun banyak bercekcok dengan Jennie, namun Yeri bisa mengatasinya. Terlebih lagi, Jay yang selalu mendukungnya.

Yeri pov

Pulang naik bis menurutku lebih menyenangkan dibandingkan menaiki taxi. Ada yang tau alasannya?

"Lebih terbuka—lebih nyaman saja bagi orang miskin sepertiku."

Belum lagi biaya yang sangat berbeda jauh, serta perbedaan fasilitasnya. Ya, menurutku dua-duanya menyenangkan. Setiap orang memang punya prinsip, kehendak terhadap sesuatu yang mereka inginkan.

"Ah—serta menghindari para pria yang mabuk di jalanan."

Benar, kita tetap harus berwaspada di negara orang. Kita tidak bisa menyalahkan orang-orang yang ada disana, karena kita yang harus menyesuaikan. Ya- pikir baik baik saja.

Teringat ketika Justin memberikan sebuah alat seperti untuk 'perlindungan diri' (?) Aku sebenarnya cukup bingung pada hal ini,

"Dia punya sisi kemanusiaan juga."

Tersenyum tiba tiba ketika memikirkannya, aku langsung memukul kepalaku sendiri dengan tangan.

"Bodoh. Kenapa tersenyum?"

                 Beberapa menit kemudian aku telah sampai di sebuah gang berukuran medium, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Motor, mobil masih bisa berlalu lalang disana. Serta- rumah-rumah disini sangatlah mewah, aku hampir berpikir 'apa aku akan mendapatkan rumah mewah juga?' melihat bagaimana rumah-rumah tinggi dengan bangunan yang kokoh dan terlihat sangat besar dijalanan itu.

"Woaaah—daebak. Ini rumah atau istana?"

Yeri membuka ponselnya. Ia mencari alamat yang sudah diberikan untuk menuju rumah yang sudah memang disediakan untuk kehidupan perkuliahan Yeri di New York.

"Ah! itu!"

Sorot matanya menatap rumah berukuran sedang yang menyempil diantara rumah rumah besar yang disebutkannya tadi.

"Oke. Sepertinya memang ini."

                 Rumah dengan campuran warna putih dan abu-abu, pintu berwarna coklat yang terbuat dari kayu yang kokoh, serta lampu yang menyala berwarna kuning keemasan, pohon dan tanaman-tanaman yang tertata rapih di samping rumah tersebut membuatnya terlihat sangat nyaman.

Yeri segera memasuki rumah tersebut menggunakan kunci yang ia miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri segera memasuki rumah tersebut menggunakan kunci yang ia miliki.

Klik

"Yap! berhasil masuk."

Ask and Answer | Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang