pulang

13.3K 1.3K 142
                                    

                           

                            
                            Happy reading
                           _________________




"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya seorang wanita paruh baya yang usianya sekitar 39 tahunan.

"Anak ibu mengalami amnesia jangka panjang akibat benturan saat insiden kecelakaan itu".

Mendengar itu wanita tersebut sangat syok. Ia tak menyangka akan terjadi hal seperti ini.

"Maafin mama ya sayang"
"Mama ngga becus jagain kamu" kata wanita itu sambil memeluk Alaska.

"ini bukan salah mama. Ini salah Raka karna ngga ada waktu buat Arga"

"Kalau aja Raka ngga pentingin urusan lain, pasti ngga akan terjadi hal kayak gini" sambung pria disebelahnya.

Alaska hanya menatap kedua orang itu secara bergantian.

"Pulang"
Satu hal yang Alaska inginkan adalah terbebas dari ruangan berbau obat ini.

Mengerti akan kondisi putranya, wanita itu pun meminta ijin kepada dokter untuk membawa anaknya pulang ke rumah.







Sebuah mobil terparkir disebuah halaman rumah yang sangat megah. Pratama crop adalah salah satu perusahaan terbesar di Asia. Meski dipimpin oleh seorang wanita yang tak lain adalah ibu dari Arga Pratama.

"Kita sampai sayang" ucap sang ibu lembut.
Mereka pun turun dan masuk kedalam rumah.
Tampak para pelayan yang langsung datang menyambut mereka. Beberapa diantaranya menatap Arga dengan sendu. Pasalnya tuan muda mereka itu terlihat berbeda dari sebelumnya.

Arga yang melihat itu pun mencoba untuk tersenyum. Hal itu sontak membuat pelayan disana terkejut karna tuan mereka sangat mempesona jika tersenyum.

"Raka, kamu tolong antar adek kamu ke kamarnya. Mama mau mengurus keperluan Arga dulu" kata sang ibu kepada anak tertuanya.

"Iya mah"
"Ayo dek" sambung Raka sambil merangkul adiknya.

"Ini gua ngga punya bapak apa gimana?" Ingin rasanya ia bertanya pada sang kakak namun niatnya diurungkan. Mengingat dia yang baru mengenal keluarga ini.

"Kamar kamu yang ini. Kamar Abang disebelah, kalau butuh apa apa jangan sungkan panggil Abang ok?".~raka
"Uhm iya, sekali lagi makasih bang". Sambung Arga sambil masuk ke kamar.







Arga pov
"Gila ini rumah atau istana? Gede amat"
Katanya sambil mengelilingi ruangan itu.

"Apaan sih kok jadi norak gini. padahal rumah gua sebelumnya juga bagus, ya walaupun ngga sebesar ini"

Ngomong ngomong soal rumah. Arga teringat akan keluarganya. Ia penasaran apa keluarga nya masih peduli terhadapnya? Ya siapa yang tau. Hanya pekerjaan yang ada di pikiran mereka.

"Enak ngga jadi gua?"
"Ajg sapa tuh?"
"Gua tubuh yang lu pake" kata suara itu
"Lu Arga?"

"Iya, dan sekarang lu bakal gantiin posisi gua. Gua harap lu betah ya disini, dan sayangi keluarga gua seperti kayak lu sayang ma Sean"

"Lho kok lu kenal Sean?" Tanya Alaska penasaran.

"Ya kenal lah, tuh anak nangisin lu Mulu di pemakaman" sambung Arga yang membuat Alaska terdiam.

"Jadi bener gua udah mati?" Gumamnya
tersenyum miris.

"Lu ngga mati. Yang mati itu gua"
Alaska mendongak menatap seseorang yang berada didepannya.

[Rombak]Transmigrasi new personalityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang