permintaan maaf

11K 1K 118
                                    

Happy reading guys



"Pagi mah"~Arga

"Pagi juga sayang. Ayo sarapan bareng mama" ucap sang ibu lembut.

"Iya mah"
"Abang kemana? Kok ngga keliatan" tanya Arga  penasaran. Pasalnya ia belum melihat batang hidung kakaknya itu sejak pagi.

"Kakak mu udah duluan ke sekolah" sambung sang ibu.

"Kok ngga nungguin Arga?" Tanyanya lagi.

"Nanti mama yang anterin Kamu sayang" kata sang ibu sambil mengusap surai anaknya.
Mendengar itu membuat senyum mengembang diwajah Arga.

"Ayo sarapan sayang biar semangat nanti belajarnya"
"Iya mah"
*
*
*
*
*
Tring......tringg....

Bel sekolah yang sudah berbunyi, membuat siswa-siswi berhamburan memasuki kelas masing-masing. SMA Andromeda, adalah sebuah sekolah yang dipenuhi fasilitas lengkap dan juga terjamin. Sekolah ini juga merupakan sekolah favorit diantara kortex dan juga prison school.

Hal ini menyebabkan 3 kubu sekolah bersaing begitu ketat untuk mencapai tujuan mereka dalam merekrut para siswa-siswi berbakat.

Sebagian siswa yang masuk Andromeda menggunakan jalur orang dalam. Bagaimana tidak? Pasalnya ujian masuk sekolah ini terbilang sangat sulit.

Namun ada beberapa siswa dan siswi yang berhasil masuk jalur beasiswa. Tentunya tak terlepas dari sistem kasta.

Maksud dari sistem kasta ialah. Anak anak donatur sekolah selalu bertindak semaunya. Entah itu membully siswa, ataupun membuat geng. Dan yang menjadi sasaran mereka ialah anak anak jalur beasiswa. Hal ini sudah menjadi kebiasanya yang dilakukan oleh siswa-siswi di sini. Pihak sekolah tentunya membiarkan hal ini terjadi karena menurut mereka anak-anak itu hanya sekedar bercanda semata.

Disinilah Arga sekarang. Menatap lurus kearah sekolah yang menyimpan masalalu kelam dari tubuh yang dia pakai. Ingatan yang masuk ke dalam memory membuatnya harus mengingat bagaimana perilaku si pemilik tubuh ini.

Arga Pratama dikenal sebagai perundung yang tak kenal ampuh. Dia melakukan perundungan hanya untuk mencari perhatian.

hidup di keluarga yang rumit membuat jalan pikirannya sempit. Orang-orang selalu membicarakannya diam-diam sambil memaki-maki dirinya. Tak salah, mengigat tindakan yang dilakukan tubuh ini memang sangat keterlaluan.

Tujuannya sekarang ialah untuk mengubah pandangan orang lain terhadap dirinya. Meskipun terbilang sulit, dia tetap akan melakukannya sekaligus untuk menemukan siapa orang yang mencelakakan dirinya.





Ceklek......

Pintu kelas terbuka menampilkan sosok Arga yang berdiri dalam diam. Dia menatap beberapa pasang mata yang melihatnya datar. Bahkan ada yang tidak segan-segan membicarakannya.

"Masih pagi udah emosi ae gua" gumamnya pelan.

Dengan langkah malas ia berjalan kemejanya. Mengabaikan beberapa pasang mata yang sedang memandang hina dirinya. Dilihat meja yang bertuliskan umpatan yang terbilang sangat kejam. Ditatapnya meja yang bertuliskan namanya itu sambil mengeluarkan beberapa kertas bersih, untuk membersihkan mejanya.

Beberapa orang diantaranya hanya menatap kasian. Sedangkan yang lain hanya melihatnya malas. "Ckk.. merasa tersakiti banget tuh muka".
"Lu pantes Nerima itu"
"Kenapa ngga mati aja sih"
Berbagai kata-kata kasar kian terdengar, walaupun mereka berbisik. Arga hanya bisa tersenyum memaklumi hal tersebut.

"Sabar, jangan kepancing" gumamnya lagi.

Seorang pemuda berkacamata menatap dirinya dengan pandangan sendu. "seenggaknya kamu ngerasa apa yang selama ini aku alami Arga" gumamnya pelan.

[Rombak]Transmigrasi new personalityWhere stories live. Discover now