CINTA ITU SEPERTI HUJAN

113 7 2
                                    

"Arya.... Apakah kau akan meninggalkan aku? Seperti orang tua ku yang menitipkan aku di panti asuhan ini" tanya Anjani, seorang anak berusia 5 tahun yang harus berjuang dalam kelamnya kehidupan sendirian. Ia di tinggalkan oleh orang tua nya tanpa sebuah alasan, penjelasan dan kata pamit. Orang tua nya pun tak pernah berjanji akan membawanya kembali, walau dalam hati yang paling dalam ia ingin sekali memeluk orangtua nya setiap hari. Ia selalu menyalahkan dirinya, apakah dia melakukan kesalahan hingga ia dihukum. Dan satu satunya yang ia miliki adalah Arya, anak salah satu donatur panti asuhan yang selalu datang ke pantai bersama kedua orang tuanya yang harmonis. Seorang anak laki laki kaya raya yang tidak kekurangan rasa sayang sedikitpun.
Arya mengayun ayunan Anjani dengan perlahan, "tidak akan Anjani, kita kan sahabat selamanya"
"Apakah kau berjanji Arya?"
"Iya aku berjanji"
Yah sebuah janji bocah berusia 5 tahun dan bocah 7 tahun. Janji yang terasa kekal walau hanya pada kata tanpa sebuah materai dan surat perjanjian.

Arya dan Anjani tumbuh bersama, dan menyadari bahwa ikatan itu semakin kuat karena sebuah cinta di dalamnya.
Anjani melanjutkan pendidikan di sebuah Institut seni teater sementara Arya melanjutkan studinya di Ekonomi bisnis. Yah, walau ia lebih ingin menjadi doktor. Sebagai calon satu satu nya penerus bisnis keluarga karena ia seorang anak tunggal, Arya tidak memiliki pilihan.

Namun ada sebuah tembok yang diyakini tidak akan runtuh, kisah si kaya dan si miskin adalah kisah paling klise dalam sebuah alasan perpisahan. Nyatanya, itu akan selalu ada. Tembok itu sangat kuat dan kekal. Tidak akan runtuh dengan mudah. Sejak Anjani menerima Arya menjadi kekasihnya, ia seakan mengetahui bahwa semua hanya akan berujung pada perpisahan yang amat sangat pahit

Malam itu ketika hujan turun, Anjani yang telah usai berlatih mendapati sebuah mobil mewah terparkir di studio teater. Dan seorang wanita dengan payung merahnya, berdiri tegap menatap Anjani. Nyonya Alika. Yah wanita kaya raya itu rupanya telah mengetahui hubungan Anjani dan putra nya, Arya.  Alika memberikan isyarat untuk Anjani masuk kedalam mobil mewahnya. Dan Anjani pun bergegas berlari menghampiri mobil tersebut.

"Apakah kau kedinginan" kata pertama yang di ucapkan Alika pada nya, yah walaupun telah menjadi donatur utama panti asuhan. Anjani tidak pernah berbicara dengan Alika sebelum nya. Alika menyodorkan sebuah kopi panas yang seakan sudah di siapkan nya. Anjani menerima nya dan mengangguk tanda terima kasih.

"Anjani, bagaimana kuliahmu? Saya dengar sebentar lagi kamu lulus?" Tanya Alika

"Iya Tante, semoga begitu Tante"

"Kamu tahu siapa yang selama ini yang menyokong beasiswa mu?"

"Yang Anjani tahu, Anjani mendapatkan beasiswa Tante"

"Tepat sekali Anjani, dan Beasiswa Soraya Group adalah berasal dari perusahaan saya. Jadi kamu tahu maksudnya?"

"Maaf sebelumnya Tante, Anjani tidak mengerti"

"Anjani, saya tidak mau bertele tele. Saya rasa kamu sudah tahu posisimu, siapa Arya dan siapa kamu. Saya tahu apa yang kamu incar, harta bukan?"

"Saya mencintai Arya tante"

"Kamu tidak mencintainya, kamu hanya bergantung pada nya. Kamu hanya beban untuk Arya. Kamu tidak memiliki masa depan tanpa Arya."

"Tante...."

"Kamu bukan Cinderella. Jadi tinggalkan Arya"

"Saya tidak akan meninggalkan Arya tante"

"berapa yang kamu mau, 500 juta? 700 juta? 1 Milyar?"

"Saya tidak butuh uang, Tante!"

"Tidak ada yang menginginkan mu, Anjani. Bahkan orangtuamu. Karena kamu pembawa petaka. apakah kamu mau tahu alasan orangtuamu menitipkan mu di panti asuhan?"

Anjani terdiam, kata kata itu begitu menampik hatinya. Luka yang berusaha ia kubur, kini terbuka kembali. Di tengah hujan malam itu, hatinya juga terguyur badai air mata yang sangat dalam.

Pada hari itu, sebuah kenyataan tentang hidupnya telah terbuka. Dia telah hancur. Sangat hancur berkeping keping.

Bersambung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 14, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RUANG KEDUAWhere stories live. Discover now