Part 8. LDR Keras Bang!

1.3K 209 17
                                        

اَلسَّلَامُ عَلَيّکُمْ؟

بِسْمِ‌اللّٰهِ‌الرَّحْمٰنِ‌الرَّحِيْمِ

"Aku melihat kepedulian darimu, aku yakin lambat laun kamu akan percaya adanya cinta tulus yang aku berikan"
_Aqila Meysania_

Apa kabar kalian?
Pada sehat kan? Kalau sehat Alhamdulillah, kalau sakit semoga lekas sembuh 🖤

Apa kabar kalian?Pada sehat kan? Kalau sehat Alhamdulillah, kalau sakit semoga lekas sembuh 🖤

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🔪🔪🔪

Bel istirahat sudah berbunyi, Rafka dan Haikal sudah stay duduk di atas kursi kantin tidak lupa juga dengan Aqila dan Keysa yang ikut bergabung bersama mereka. Karena sudah lama mereka selalu duduk bersama jadi para siswa lain tidak aneh saat melihatnya. Soal ucapan Rafka tempo lalu Aqila tidak mempermasalahkannya dan juga Rafka sepertinya menyesal telah melakukannya.

Kantin sudah dipenuhi oleh banyaknya murid yang kelaparan, meja-meja kantin sudah terisi penuh. Rafka dkk tidak perlu memikirkan tempat duduk, karena mereka sudah punya tempat duduk pribadi, bukannya so berkuasa tapi tidak ada yang berani menduduki tempat duduk yang sekarang mereka duduki.

"Sekarang giliran Ai yang pesen!" titah Aqila pada Haikal.

"Ai itu nama cewek La!" gumam Haikal memelas.

"Tapi namanya bagus tau."

"Gua kan cowok."

Aqila menggaruk keningnya yang tidak gatal, "Yang bilang Ai cewek itu siapa?"

"Tapi kan itu namanya buat cewek."

"Ih Lala kan suka tau!"

"Serah deh," ujar Haikal pasrah.

"Sama anak kecil harus ngalah Kal! titah Keysa menimpali.

"Nah bener tuh," jawab Aqila menyetujui, Aqila mendorong badan Haikal pelan, "Cepetan Ai!"

"Cepetan apanya La, lo mah ada-ada aja deh."

Sementara Rafka hanya mengabaikan pertengkaran yang menurutnya tidak penting.

"Pesenin makanan ih!"

"Ogah males, lo aja!" jawab Haikal cuek.

Aqila mendengus mendengarnya, "Lala jadwalnya kemarin, kan udah ada bagiannya."

"Gue lagi mager nih, berdiri aja mager. Nafas aja gua susah La!" jawab Haikal masih dengan wajah memelas.

"Mati aja lo!" ujar Rafka sarkas.

AQRAF (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora