[ COMPLETED ] (Belum Revisi)
Menjadi Pembantunya Stray Kids?
Y/n yang sama sekali tidak tertarik dengan dunia Kpop, pada akhinya terpaksa harus berurusan dengan salah satu Boyband ternama di Seoul (Skz) karena sebuah bisnis dengan Ayahnya.
Akanka...
HATI-HATI TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA. DAN MOHON MAAF BILA GAYA PENULISAN YANG SAYA GUNAKAN SEDIKIT MEMBINGUNGKAN. _____________________________________________
Aku yang masih sibuk mengemasi barang-barang Changbin, seketika tertegun setelah mengingat penampilannya tadi. Aku masih tidak percaya, kalau Changbin ternyata sehebat itu. Aku menyadari, kalau dia sangat berbeda ketika di atas panggung dan saat di belakang panggung.
Tak lama, Changbin pun datang dengan wajahnya yang penuh dengan keringat. Sepertinya dia sangat kelelahan, sampai-sampai ia tidak menyadari kalau aku menyodorkan sebotol air mineral kepadanya.
"Eo? Gomawo." Ucapannya dengan napas yang terengah-engah.
"Kamu ga papa kan?" Tanyaku sembari mengelap wajah Changbin dengan tisu wajah.
"Emm"
"Acaranya udah selesai kan?"
"Untuk hari ini uda, dan akan dilanjutkan Minggu depan." Ucapnya sembari menyeka keringat di keningnya.
"Emang berapa kali pertemuan sih?"
"Emmm empat kali."
"Semoga aja kamu bisa sampai ke babak final yah bin." Ucapku dengan penuh pengharapan.
"Emmm semoga aja."
***
Aku dan Changbin pun bergegas untuk kembali ke dorm. Di sepanjang jalan, aku memastikan Changbin dalam keadaan baik-baik saja. Karena aku takut, dia kenapa-kenapa setelah penampilannya hari ini.
"Kamu kenapa?" Tanyanya heran
"Emm? Ga papa kok. Oia pak, nanti tolong antarkan saya ke supermarket yah." Pintaku kepada supir pribadi Changbin.
"Baik Non."
"Kamu mau ngapain ke supermarket?"
"Emm, aku mau membeli bahan-bahan makanan. Karena tadi sebelum pergi, aku lihat stok bahan makanan di kulkas sudah menipis."
"Yauda aku ikut."
"Ha? Ga usah, kamu bukannya udah lelah yah seharian ini?"
"Aku? Lelah? Pantang bagi aku lelah hihihi."
"Ppffttt dasar."
Tiba di supermarket, aku tersadar kalau Changbin tidak melindungi wajahnya dengan apapun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa dia tidak takut ada yang memotretnya dari kejauhan?" Batinku.
"Bin, kamu ga pakek topi sama masker?" Tanyaku asal.
"Ga perlu, disini ga terlalu ramai kok."
"Oooo."
Dan pada akhirnya, tibalah kami di dorm. Aku melihat, para member lain sedang asyik dengan dunianya masing-masing.