CHAPTER 2

18.9K 226 47
                                    

Pelajaran pertamaku menyukai isapan laki laki, membuatku ingin mengulang lagi. Tapi tidak tertarik untuk melakukan sebaliknya.
Aku masih suka menjilat mekynya perempuan.

Dibelakang nya mas Uteb berboncengan pagi itu, mengantar ku pulang, ingin rasanya kuutarakan niatku kalau mas Uteb mau lagi, aku bersedia.
Betapa tidak, Uteb juga memberiku uang tidak kalah dengan tante Fie.

"Ini bedengku mas. Belum sanggub bayar kalau tinggal ditempat yang lebih bagus" kataku ketika mengajaknya masuk.

"Bang Vicky pria tampan nan ganteng stay ditempat begini?"

"Mas Uteb, aku sudah cerita kan mas. Bahwa aku tidur ditempat apapun, kalau itu aku nikmati gak masalah."

"Maaf Bang, maaf." katanya.
Aku melihat bayangan seseorang, ketika kami bicara.
Ternyata tante Fie sudah ada didepan bedengku.
Dengan suara pelan, dia memanggilku.

"Ya tante, ada apa"

"Siapa dia Vicky" tanyanya melihat kearah dalam kamarku.

"Baru kenal kemaren tante, mau ngajak kerja. Ketemu di bengkel bang Rio. Bang Rio mengenalkannya sama aku."

"Kenapa dia ada disini"selidik tante Fie.

"Oh, semalam aku tidur di bengkel, tadi aku permisi mau ganti pakaian karena kotor, bang Rio suruh dia yang antar. Kenapa tante, suka sama dia biar aku bilangin"

"Enggakkk...enggakk...tante cuma suka sama pria tampan kaya kamu. Puas tante."

"Dia juga tampan tante"

"Enggak ah, gemuk. Gak suka tante. Ehh Vick ada tamu di rumah bisa memberi kamu uang lebih, datang ya."

"Ok tante, nanti aku datang. Biar temannya bang Rio pulang dulu baru aku datang" kataku menyanggupi. Moneyyy soalnya.
Tibang muasin doang apa susahnya. Itu pikiranku.

Tante Fie meninggalkanku dan segera aku menemui Uteb didalam bedengku.

"Siapa dia Vicky? Sepertinya suka sama kamu" Uteb menghadap jendela melihat tante Fie.

"Yang punya bedeng ini mas."

"Kamu sering main sama dia ya Vick" nada suaranya sekan tidak suka.

"Iya Teb, dia yang memberiku makan. Dengan memuaskan nya, aku dapat uang dan pakaianku dibelikan. Kenapa tanya gitu, seperti cemburu"

"Vick, kalau dibilang cemburu gak jugalah. Aku kan tau kamu sukanya sama perempuan. Tapi..."

"Tapi apa mas. Mas gak rela kalau aku dibiayai tante tente?"

"Iya Vick. Aku cemburu. Aku bisa bayar kamu seperti mereka bayar kamu, asal kamu mau sama aku"

"Uteeebb. Kontolku ini masih suka lobang memek Teb. Dan lagi kita baru kenal semalam. Belum hitungan hari"

"Aku tau bang Vicky juga menikmati isapan isapan mulutku. Kalau kamu mau lobang, akan kuberikan. Pindah saja dari sini. Tinggal dirumahku"
Aku merasa heran liat tingkahnya Uteb. Bagaimana bisa dia berkata begitu, sedangkan aku baru merasakan sekali dengan dia. Dia sudah berani bilang tinggal dirumahnya.

PETUALANGAN HASRAT (BISEXEUAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang