CHAPTER 9

5.9K 100 11
                                    

Ada kabar baik ada kabar buruk.
Pagi itu, setelah aku absen di mesain absen, aku ditemui Mei Hwang. Membawa kabar, membuatku serasa disambar petir.

"Vicky, aku hamil."

"Hamiiiilllll??"

"Jangan kencang kencang"
Matanya menoleh ke sekeliling.
Aku terdiam.

"Aku masih shock. Nanti kita bicarakan" kataku menuju meja kerjaku.
Dia mengajakku keluar dengan alasan sarapan di warung Sunda samping hotel.

Mei Hwang berjalan lebih dulu, aku disuruh menyusul.
Aku berfikir keras, siapa ayah dari benih di perutnya.
Karena dia minum pil kb. Dan aku kalau bersenggama dengan dia selalu kutanya, tentang pil kb nya, dikonsumsi atau tidak.
Aku tidak berani menggaulinya bila dia mengatakan, belum meminumnya.

"Suamimu sering melakukanya tidak sama kamu"

"Hampir tiap malam, Vick. Nafsunya tinggi. Tapi itu tadi, aku belum apa apa dia sudah keluar"

"Kapan terakhir kamu menstruasi. Karena dengar dengar, mens seorang wanita bisa tidak teratur kalau minum pil kb"

"Tapi aku muntah muntah Vick"

"Test dulu. Beli tespek dulu. Pastikan. Suamimu sudah tau kau begini"

"Belom Vick"

"Kalau dua pria menggauli kamu, walaupun satunya ejakulasi dini, kita tidak bisa pastikan itu anak siapa. Pastikan dulu ya. Karena sperma suami mu juga masuk."

"Iya Vick kamu tunggu disini sebentar, aku mau ke apotik"katanya meninggalkanku.

Aku berdoa, mudah mudahan tidak benar kehamilannya. Hanya masuk angin. Akupun memesan kopi buat alasan menunggunya.
Menunggu beli tespek diapotik dekat hotel, rasa was wasku makin menjadi.

Setelah dia kembali dari apotik, aku tanya Mei Hwang.

"Dapat gak"

"Ada Vick, kamu disini, sarapan aja dulu, aku mau toilet, mau test" katanya berbisik.
Aku mengangguk.

"Jangan panik. Seandainya benar pun, kau punya suami. Kalau dia tidak mau, ceraikan dia, aku yanh bertanggungjawab" kataku menyenangkan hatiku. Padahal, aku belum siap untuk itu.
Selama dia di toilet, aku gelisah.

"Mudah mudahan tidak hamil" bisik hatiku.
Belum kutengadahkan kepalaku karena menunduk, seseorang menghampiriku. Om  Rendy.

"Duduk Om. Ngopi atau sarapan"tawarku.

"Tumben lu baik Vick."

"Om ini loh, baik salah, jutek salah.,bingung"

"Iya...iya ..gak biasanya soalnya"

"Biasanya juga aku bersikap baik ke semua orang. Tergantung lawan bicaranya saja" kataku jengkel.

Aku melihat Mei Hwang senyum senyum datang menghampiriku. Aku tanda tanya apa arti senyumnya. Belum memberi jawaban, aku memperkenalkan mereka.

"Bu, kenalkan ini Om Rendy. Member tetap di klub kita, pengunjung setia"kataku memperkenalkan.

"How the result"

"Nothing. It's ok. No worry, Vick. Ibu masuk aja dulu ya, lanjut kalian bicaranya" Mei Hwang meninggalkan kami.

"Ada apa Vick."tanya Om Randy.

"Mau tau saja si Om. Urusan kantor lah"

"Kok akrab ya kelihatannya"

"Namanya satu kantor masa musuhan, Om. Si Om soal urusan aku selalu saja mau tau"

PETUALANGAN HASRAT (BISEXEUAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang