Hunstman In Love

1.1K 122 107
                                    

Hayo anak² mari bapak ajarkan agar menekan bintang dikiri lalu berkomenlah, bagi yg mau bapak bikin naik kelas, mauuuu!!??





Seorang pria dengan kepala bersimbah darah tengah berlari ketakutan.
Sesekali dia menoleh kebelakang dimana seorang pria lainnya mengikutinya dengan santai sambil menenteng sebuah pisau.

Pria dengan rupa berdarah itu meneruskan langkahnya memasuki sebuah gang kecil yang gelap, lembab dan sempit.

Lembab dan sempit maksud gw bukan lubang tak😑 ingat, dosa elu bukan gw.

" Hah hah..."  Deru suara nafas pria berdarah itu terengah hingga embunnya terliat.

Merasa tak kuat lagi, pria berdarah tersebut berhenti dan menyangga tubuhnya didinding beton itu.

Tangan kanannya sedari tadi menekan kuat luka diperutnya. Sialnya, darah itu terus mengalir tanpa bisa ia hentikan.

Masih dalam gelombang ketakutan dia menoleh kebelakang, dilihatnya pria misterius itu makin mendekat, terdengar dari suara derap kakinya dan suara bersiulnya yang membuat siapa pun yang mendengarnya akan tau jika azalnya sudah tiba.

Sedangkan pria misterius itu melangkah dengan tenang dan santai, tersenyum dibalik masker hitamnya sembari matanya tertuju pada pria targetnya didepan sana.

" Ap-apa mau mu sebenarnya hhhh ?" Tanya pria berdarah itu, menghadap sipria misterius itu dengan tatapan ketakutan.

" Nyawa mu." Jawab si pria misterius itu singkat.

Tangan pria misterius itu dengan lihai memainkan pisau kecil  berujung lentik dengan gagang bolong seperti gunting dihadapannya.

Seketika pria berdarah itu memundurkan langkahnya tetapi tidak dapat lari.

" Aku suka tatapan ketakutanmu.." ujar sipria misterius itu puas melihat korbannya dalam ketakutan.

Usai mengucapkan itu, sipria misterius dengan cepat melangkah lebar dan menerkam sipria berdarah yang hendak melarikan diri lagi.

Naas, sipria berdarah tadi tak sempat untuk lari, dia kalah cepat dalam menghindar, belikat belakangnya keburu ditusuk oleh pria misterius tadi.
Setelah tertancap sempurna, sipria misterius itu pun menekan kuat dan menyeret pisau itu kearah bawah hingga menciptakan luka menganga yang cukup dalam pada tubuh sikorban.

" Aaaaaaaarrrhhh..." Teriak sikorban dan pria misterius itu belum terlalu puas.
Dicabutnya pisau itu dan membalikan tubuh sikorban lalu kembali menusuk dada sikorban. Tak perduli tangannya menjadi kotor yang penting dia puas melihat korbannya meregang nyawa.

Sebenarnya ide ini mau gw tujuin buat tetangga gw😆 tapi banyak kerjaan jadi ntr aja gw bunuh tetangganya.




Crakkk

Suara pisau tertancap pada sebuah semangka.
Pelakunya ialah seorang pria kecil dengan wajah yang cemberut.
Dengan brutal ia menusuk-nusuk buah semangka tanpa dosa tersebut.

" Ingin aku membunuhmu...tapi tak pernah bisa....huwaaaaaaa" ujarnya kesal dan diakhiri dengan tangisan.

" Maaf tuan, anda menakuti pelanggan yang lain." Beritahu seorang pelayan di caffe itu.

Kemudian pria kecil itu berhenti menangis dan menatap sekitarnya.

" M-maaf, aku akan pergi, terimakasih." Ucapnya menunduk malu lalu pergi membawa buah semangka objek praktek bunuhannya.

Sesampainya di apartemen, pria kecil itu pun berjalan begitu lesu sambil meletakan semangka bawaannya disamping laptop.

" Hah...huh...hm..." Desahnya malas dengan ambilan nafas besar.

 The Hunstman In LoveWhere stories live. Discover now