Bagian 14: Kencan

116 23 0
                                    

( ! )

sangat di sarankan untuk membaca bab sebelumnya terlebih dahulu, supaya ingat kembali.

Tap tap tap!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tap tap tap!

Di temani lampu temaram jalan menuju komplek perumahan mereka, Yukira dan Syakir berjalan beriringan santai saling membisu satu sama lain.

Yukira merenung. Gadis itu kembali memikirkan perasaannya pada Danish. Kejadian sore tadi benar-benar menampar ulu hatinya. Jelas, Danish bukan miliknya, dia tidak memiliki kesempatan lagi. Danish sudah memiliki kekasih.

Kak Sona, gadis pemilik senyum manis itulah yang berhasil mengunci atensi hati milik Danish, bukan dia.

Bukan Yukira.

Tapi, bukankah ini salah? Atau ini memang benar? Memangnya menyukai lelaki yang sudah memiliki tambatan hati memang itu adalah sebuah kesalahan? Bukankah hati setiap fana tidak ada seorangpun yang bisa mengaturnya?

Tidak, ini salahnya.

Yukira tidak boleh seperti ini. Dia harus bangkit.

Yukira menghela nafas. Kepalanya menunduk, menatap langkah kaki dirinya serta Syakir yang tengah berjalan beriringan. Sorot matanya sayu. Perlahan tapi pasti, gadis itu mulai memejamkan matanya sejenak.

Apakah dia harus menyerah?

Menjadi penganggu hubungan orang lain itu tidak baik bukan? Bisa-bisa nanti Yukira diomeli ayahnya kalau beliau tahu bahwa Yukira menganggu hubungan orang lain.

Yukira membuka kelopak matanya perlahan, kemudian mengangguk yakin.

Dia harus melupakan perasaannya kepada Danish.

Ya, memang harusnya seperti itu sedari dulu.

"Kir." Syakir bersua pertama kali, kembali menapaki atensi seorang Yukira ke bumi.

Yukira terkesiap. Dia menoleh ke arah Syakir yang juga tengah menatapnya. "Kenapa?" Tanyanya.

Syakir menipiskan bibirnya sejenak. Lelaki itu menatap ke sembarang arah, sangat terlihat bahwa dia tak yakin dengan apa yang akan dia katakan pada kawannya itu.

Syakir kembali menatap Yukira, namun pandangan matanya tidak berubah, masih meragu. "Eum.. lo nggak apa-apa?" Tanyanya khawatir.

Yukira mengerjapkan matanya. "Hm? Emang gue kenapa?" Gadis itu malah balik bertanya.

Syakir mengelus tengkuknya salah tingkah. "Itu, yang tadi sore." Katanya masih ragu. Merasa tak enak dengan Yukira.

Yukira mengulas senyum tipis. "Nggak apa-apa kok, gue kan kuat, kayak Sapidermen, hehe." Kekehnya geli.

"Spiderman." kata Syakir membenarkan.

"Hahahahaha, sama aja lah!" elak Yukira pada akhirnya.

Syakir geleng kepala dibuatnya. Lelaki itu memalingkan wajahnya dari tambatan hatinya, lalu menatap sesuatu yang tertempel di tiang listrik perumahan mereka. Dia menajamkan matanya, guna memperjelas apa yang akan dia lihat.

[✔️] Vermilion Class : You Know What To DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang