Bagian 17: Yukira Aneh

130 18 0
                                    

Syakir menatap lurus tepat ke arah Yukira yang tengah terduduk tepat di seberang mejanya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Syakir menatap lurus tepat ke arah Yukira yang tengah terduduk tepat di seberang mejanya. Gadis itu menunduk menatap layar ponsel. Jari-jemarinya bergulir ke atas dan ke bawah berselancar di media sosial.

Syakir berdiri, lalu memantapkan diri berjalan menghampiri gadis berwajah kucing itu. Ia mengetukkan jari telunjuknya sebanyak dua kali di atas meja, meminta atensi Yukira untuk segera terkunci ke arahnya. "Kir, Haris ke mana? Kok nggak masuk? Gue chat malah ceklis satu." Sapanya pertama kali.

Syakir melirik layar ponsel Yukira, sepertinya gadis itu tengah mengirim pesan kepada teman lelakinya.

Apa? Lelaki?

Ia mengerjapkan netranya sebanyak tiga kali, mencoba menghalau fakta bahwa Yukira tengah mengirim pesan kepada teman lelakinya.

Syakir membuka mulut, hendak memprotes. Namun satu detik setelahnya, lelaki itu kembali mengurungkan niatnya. Dia baru saja menyadari bahwa dia bukan siapa-siapa Yukira.

Hanya teman.

"Kak Haris lagi sakit," Yukira membuka suara di tengah kebisuan keduanya.

Tanpa berkata lebih lanjut, Yukira membuang wajahnya lalu segera berdiri dari tempat duduknya dan segera berlalu keluar kelas yang sudah di sambut dengan Jibran dan Aurellia.

Syakir mengernyit. Yukira kenapa?

***

"Yus, tadi pagi lo udah video oral yang gue kirimin belom?" tanya Wahyu dengan wajah tanpa dosa.

Merkurius menggeleng. Jari kelingkingnya dia angkat guna mengorek telinganya yang di rasa gatal. "Kapan lo ngirimnya? Perasaan tadi pagi pas gue ngecek HP, lo nggak ngirim apa-apa deh." Jawab lelaki berkulit tan itu kalem.

Wahyu mengernyit. "Terus tadi pagi gue ngirim ke siapa dong?" Tanyanya. Tanpa sadar bibirnya mengerucut kecil. Apa jangan-jangan dia malah mengirim video tak senonoh itu pada guru?

Matanya bergulir menatap para adik kelas perempuan yang saat ini tengah menatap ke arah dirinya dengan Merkurius. Merkurius? Jangan di tanya, lelaki itu malah kembali menonton video vulgar dengan kedua telinga yang disumbat oleh air pod putih miliknya.

Dalam hati Wahyu sudah wara wiri, bibirnya tersungging senyum manis. Seketika hatinya berbunga-bunga. Lelaki itu mengira kalau para adik kelas itu menatap ke arahnya.

"Gila, Kak Syakir makin hari makin kalem plus ganteng aja, ya?"

"Lah, jelas dong. Menurut gue, di kelas dua belas itu yang paling ganteng itu Kak Syakir."

"Loh, bukannya yang paling ganteng itu Kak Vero?"

"Lah, iya juga ya. Kak Vero ganteng. Ih, tapi sayang banget, doi udah jadian sama Kak Sanaya."

[✔️] Vermilion Class : You Know What To DoOù les histoires vivent. Découvrez maintenant