Stage

358 31 2
                                    


"Nanaa?"

"Hmm."

Renjun memaju mundurkan bibirnya, kebiasaan imutnya. "Disini ada yang bilang nana kemaren megang megang pantatnya noona."

"Hiiiiiii. Geli." Jeno membalas.

"Apaan si jen. Diem ah. Engga njun, bohongan itu.."

"Iyaaa injun tau. Tapi fotonyaa... Keliatan asli. Keren."

Jaemin memajukan kepalanya, foto saat perempuan itu datang ke rumahnya di edit. Tangan Jaemin jadi ada di belakang punggung Liza. Padahal Jaemin sudah hati hati dengan cara tidak melangkah keluar dari rumahnya.

"Keren apanya. Jahat itu njun. Kamu ngga kasian apa sama Jaemin?" Kata Jeno dengan enteng. Jaemin sadar perkataan itu membuat renjun jadi merasa khawatir jadi dia memukul Jeno dengan pelan.

"Maaf na.. Harusnya injun ngga kaya gitu. Injun cuma kaget..."

"Injun sayang sama nana."

"Lhoooo? Kok sedih njun?" Jeno menatapnya panik.

"Yeeee elo sih! Minggir ah." Jaemin menyingkirkan tangan Jeno yang membelai Renjun. "Nanti injun mau sama echan. Sama bunda echan juga."

"Duh." Reaksi Jaemin sungguh tidak terduga bagi Jeno maupun Renjun. "Gue aduin mak ten. Gua aduin pokoknya."

"Ssssh. Diemm. Masalahnya mak ten itu tau sendiri kan. Njun, kamu ngapain sih bergaul sama mereka."

"Wahhhhh gue aduin bang john!"

"Heh! Jangan jir! Cepu lo mah!" Jaemin berujar kesal. Tapi itu membuat Renjun kebingungan. Apa mereka lupa hari ini hari apa? Hari ini kan injun tampil.

"Em... Kalo nana ngga mau, injun ga jadi berangkat."

"Jangan. Berangkat aja sanah."

"Iya. Hari ini aku sama Jaemin ada urusan nemenin orang. Orangnya cantik bener lagi njun. Jadi kita ga bisa nolak. Ntar kamu dijemput Haechan kan?"

Renjun menatap mereka berdua.

"Okay

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Okay.."

*
*
*
*
*

"Injun kenapa sedih sayangggggg? Ada yang nakal ya?!! IYA?! SIAPE HAH?!"

"Mak jangan malu maluin Haechan lah mak.. Tolong lah mak.."

Ten menggulung baju mahal yang ia pakai. "Mana siapa ngapain dia? Cerita njun!"

Renjun menggeleng pelan. "Ngga papa mami... Injun cuma sedih.."

"Aduhhhhh sayangnya mami jangan sedihhhhhhhh yaaaaa!"

"Mak lah mak!" Haechan menutup mulut ten. "Heh heh heh!" Bentak seseorang.

"Kenapa pak?" Balas haechan lagi.

NoRenMin: AccidentWhere stories live. Discover now