BLENDA | 13. Kesalah Fahaman

9.8K 914 314
                                    

***

Suasana mendadak canggung setelah kedatangan Elvin dan Blenda, hanya ada bunyi dentingan sendok dan piring yang bertubrukan.

Elvira sudah menjelaskan bagaimana blenda bisa ada di kediaman mereka sebelum Refan dan Keluarga. Hal itu membuat Argadinata Family menjadi mati kutu, apa lagi saat tau kalo Blenda cukup akrab dengan orang tua Elvin.

Memang Bryna dan Bara tau kalau Blenda cukup dekat dengan Elvin, tapi mereka juga tidak mengira kalau Blenda sudah mengenal orang tua Elvin cukup dekat.

Kedua keluarga itu sudah kembali ke ruang utama, namun suasana masih tetap canggung.

Blenda sendiri juga kaget melihat keluarga nya, ups maksudnya keluarga tubuh yang ia tempati ada di kediaman maximus.

Setelah penjelasan Elvira, Blenda tidak bodoh untuk tidak memahami apa maksud Elvira menyuruh Elvin membawanya ke kediaman Maximus.

"Terimakasih tuan Edward, saya sangat menikmati makan malam tadi, terimakasih atas undangan nya"  ucap Refan berusaha setenang mungkin.

"It's okay tuan Refan, lain kali kita bisa seperti ini lagi" Ucap Edward dengan santai.

Bryna melirik sinis blenda yang duduk di sebelah Elvin.

"Harusnya gue yang sekarang duduk disebelah Elvin, bukan lo Blenda" batin Bryna.

Bryna menyukai Elvin, juga menyukai Kenan. Bryna ingin memiliki keduanya.

"Tuan Refan, Nyonya Livia. Sebenarnya ada satu hal lagi yang saya ingin bicarakan dengan anda dan keluarga" Ucap Elvira, ia sudah sangat sangat ingin mengahiri acara abal-abalan ini secepatnya.

"Ada Apa Jeng? " Tanya Livia.

"Plis deh, stop panggil gue dengan embel-embel jeng jeng jeng jeng lo itu" Batin Elvira, tapi mana mungkin di dengar oleh Livia.

"Sebenarnya, saya dan suami saya berencana menjodohkan putra saya dengan putri anda" Ucap Elvira membuat Refan, Livia, Apalagi Bryna tersenyum lebar. Sementara Bima yang sedang minum hampir saja menyemburkan minuman yang ada di mulut nya, untung saja ia bisa menahannya.

"Benar kah jeng? " Tanya Livia memastikan

"Ya"

Entah kenapa rasanya dada blenda sangat sesak mendengar itu, padahal sebenarnya ia baik-baik saja. Apakah karena ia tidak rela Elvin dijodohkan dengan orang bermuka dua seperti Bryna?

Elvin? Dia diam, karena dia tau dari awal soal yang satu ini.

"omg omg OMG!!! mereka bakal jodohin gue sama Elvin Aaaaaaa" Batin Bryna

"Ah ternyata lebih mudah dari yang ku bayangkan, yes, aku akan berbesan dengan mereka" Batin Livia.

"Bagus, dengan ini mereka pasti akan memberi modal besar untuk kerja sama proyek baruku. Dengan begitu perusahaan ku akan semakin besar" Batin Refan.

"Kami sangat setuju dengan itu" Ucap Refan seyakin-yakinnya.

"Benarkah?" kali ini Edward membuka suara.

I'm Bella Not Blenda  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang